Jakarta, CNN Indonesia --
Di zaman kiwari, makan sendirian di restoran tak lagi jadi barang aneh. Tapi, bagaimana sebenarnya kepribadian seseorang yang suka makan sendirian?
Di balik kebiasaan sederhana ini tersimpan karakter dan pemikiran yang dalam. Stigma-stigma soal kesepian dan tak punya teman yang biasa ditujukan pada orang-orang seperti itu nyatanya tak selalu benar.
Mereka yang seringkali menghabiskan waktu untuk makan sendiri memiliki kepribadian yang unik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepribadian orang yang suka makan sendirian di restoran
Meja makan yang hanya terisi satu orang seringkali menjadi pusat perhatian. Namun, dibalik kesendirian itu tersimpan kepribadian unik yang tidak disangka.
Berikut beberapa hal yang bisa Anda perhatikan.
1. Tetap percaya diri walaupun sendirian
Orang yang sendirian di tempat umum tidak selalu kesepian. Pada kenyataannya, banyak orang yang nyaman makan sendirian di tempat umum. Mereka biasanya punya kepercayaan diri tertentu yang tidak dimiliki banyak orang.
Namun, bukan berarti mereka lebih suka menyendiri sepanjang waktu. Punya kepribadian ini artinya mereka mampu tidak bergantung pada orang lain untuk mendapatkan kebahagiaan. Mereka dengan mudah bisa menikmati kebersamaan diri sendiri tanpa membutuhkan orang lain.
Hal ini bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari seperti pengambilan keputusan hingga mengejar tujuan pribadi tanpa takut dihakimi atau kritik.
2. Kemandirian
Orang yang terlihat sendiri di kafe mungkin punya sikap kemandirian yang tinggi. Mereka berhasil menjalani hari-harinya tanpa bergantung pada orang lain.
Mereka adalah tipe orang yang akan langsung melakukan apa yang mereka mau kapan pun itu. Bahkan mereka adalah orang yang siap untuk hidup sendiri.
3. Kesadaran diri
Ilustrasi. Ada beberapa karakter yang bisa dilihat dari kebiasaan orang makan sendirian di restoran. (Istockphoto/fizkes)
Makan sendirian bukan hanya soal kenyamanan, bisa juga tindakan kesadaran diri.
Mereka yang makan sendiri cenderung fokus menikmati makanan, mulai dari rasa, tekstur, dan after taste-nya. Dengan makan sendiri, mereka tidak akan tergantung dengan percakapan.
Rasa kesadaran tinggi ini tidak hanya terjadi di meja makan. Mereka yang makan sendiri sering menerapkan hal ini di berbagai aspek.
4. Ketahanan
Makan sendirian di tempat umum tidak selalu mudah. Banyak orang yang perlu menyiapkan ketahanan untuk makan sendirian. Mereka berpikir perlu untuk mengabaikan tatapan dan orang-orang yang mungkin berbisik di belakangnya.
Orang yang teratur makan sendirian mampu menangani situasi yang tidak nyaman. Mereka tidak terpengaruh dengan gangguan tersebut dan bisa melanjutkan makan hingga mangkuk kosong tanpa sisa.
5. Kemampuan adaptasi
Saat restoran berangsur ramai, memutuskan untuk makan sendirian menunjukkan sikap adaptasi yang hebat.
Mereka yang makan sendiri bisa menyesuaikan keadaan di tengah-tengah mereka yang makan bersama kolega ataupun teman-temanya.
Makan sendirian bisa dijadikan kesempatan untuk beradaptasi. Bagi mereka, sikap ini mampu merembet ke area kehidupan sehari-hari untuk membantu perkembangan diri.
6. Kesabaran
Ilustrasi. Penyabar, salah satu kepribadian dari orang yang suka makan sendirian di restoran. (iStock/Prostock-Studio)
Makan sendirian membutuhkan tingkat kesabaran tinggi. Entah ketika menunggu pesanan datang atau adanya gangguan ketika makan.
Mereka yang makan sendiri akan memahami situasi dan bersedia menunggu. Kesabaran ini juga dapat diterapkan di dalam hidup seperti perkembangan karier hingga hubungan pribadi.
7. Menghargai kesendirian
Makan sendirian bukan hanya tentang mengisi perut yang lapar. Tetapi tentang kesehatan jiwa dan raga.
Makan sendirian jadi salah satu cara untuk mereka beristirahat dari hiruk pikuk dunia. Dengan begitu, mereka menikmati kesendirian dan menikmati makanan di setiap gigitannya.
Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka punya kesehatan emosional yang baik karena mampu menemukan kebahagiaan di dalam diri mereka sendiri.
(pli/asr)