Ekonom Sebut Kabinet Gemuk Prabowo Berpotensi Kuras APBN Rp1,95 T

4 weeks ago 15

Jakarta, CNN Indonesia --

Center of Economic and Law Studies (Celios) memprediksi kabinet gemuk Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bakal memboroskan anggaran hingga Rp1,95 triliun.

Prabowo diketahui telah memanggil total 108 sosok yang disebut-sebut akan menjabat sebagai menteri, wakil menteri (wamen) hingga kepada lembaga untuk mengisi posisi strategis dalam kabinet kerja pemerintahannya mendatang.

Beberapa kementerian juga dikabarkan bakal memiliki lebih dari dua wamen seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peneliti Celios Galau D Muhammad mengatakan pembagian jabatan ini berpotensi menciptakan pemborosan anggaran yang signifikan.

"Semakin banyaknya wakil menteri yang diangkat berarti akan meningkatkan belanja negara, termasuk gaji para staf pendukung, pengadaan mobil dinas, fasilitas kantor, hingga pembayaran gaji pensiun bagi menteri dan wakil menteri tersebut," ucap Galau dalam keterangan resmi, Kamis (17/10).

Menurutnya, seluruh tanggungan di atas akan semakin memperparah kerentanan fiskal akibat jatuh tempo utang dan turunnya penerimaan pajak.

Sementara analisa Celios menunjukkan adanya potensi pembengkakan anggaran hingga Rp1,95 triliun selama lima tahun ke depan akibat koalisi gemuk Prabowo-Gibran. Angka itu belum termasuk beban belanja barang yang timbul akibat pembangunan fasilitas kantor atau gedung lembaga baru.

Estimasi pembengkakan anggaran tersebut berdasarkan asumsi perhitungan gaji dan tunjangan menteri sebesar Rp150 juta per bulan, gaji dan tunjangan wamen sebesar Rp100 juta per bulan, dan anggaran operasional yang diasumsikan Rp500 juta per bulan per menteri dan wakil menteri.

Jika dibandingkan, dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin yang memiliki 34 menteri dan 17 wamen, perhitungan gaji dan tunjangan menteri mencapai Rp61,2 miliar per tahun, gaji dan tunjangan wamen Rp20,4 miliar per tahun, dan anggaran operasional menteri dan wamen mencapai Rp306 miliar per tahun.

Jika ditotal, estimasi biaya untuk kabinet Jokowi sebesar Rp387,6 miliar per tahun.

Sedangkan dalam kabinet Prabowo-Gibran yang diasumsikan memiliki 49 menteri dan 59 wamen, perhitungan gaji dan tunjangan menteri diasumsi sebesar Rp88,2 miliar per tahun, gaji dan tunjangan wamen sebesar Rp70,8 miliar per tahun, anggaran operasional menteri dan wamen sebesar Rp648 miliar per tahun. Jika ditotal, estimasi biaya untuk kabinet Prabowo-Gibran sebesar Rp777 miliar per tahun.

Maka itu, estimasi peningkatan anggaran dari era Jokowi ke era Prabowo mencapai Rp389,4 miliar per tahun. Maka peningkatan anggaran dalam lima tahun 2024-2029 mencapai Rp1,947 miliar.

Lebih lanjut, analisis Celios menunjukkan mayoritas nama yang dipanggil mengisi kabinet berasal dari politisi dengan proporsi 55,6 persen atau 60 dari 108 kandidat.

Proporsi profesional teknokrat hanya sebesar 15,7 persen atau 17 dari 108 calon, kemudian disusul kalangan TNI/Polri 8,3 persen, pengusaha 7,4 persen, tokoh agama 4,6 persen, dan selebiriti 2,8 persen. Hanya 5,6 persen yang berasal dari kalangan akademisi.

Kemudian Celios melihat pengisian jajaran kabinet juga sarat dengan kepentingan balas budi politik yang memprioritaskan aktor sentral dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Setidaknya, 30 kandidat yang tercatat aktif dalam TKN. Secara akumulatif, 72 persen dari jumlah kandidat merupakan pendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 kemarin.

Celios menganalisa hal itu mengindikasikan bagi-bagi kursi kabinet memang diperuntukkan sebagai ajak balas budi politik. Celios juga mencatat bahwa kabinet yang mengisi posisi strategis tersebut juga tidak inklusif. Hanya ada 10 kandidat perempuan atau 9,3 persen di antara 98 kandidat laki-laki yang mendominasi sekitar 90,7 persen.

[Gambas:Video CNN]

(del/agt)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi