Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsuddin menghadiri rapat perdana di Komisi I DPR hari ini, Senin (25/11/2024)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Fakta menarik terkait dugaan adanya bandara yang beroperasi tanpa otoritas negara di kawasan industri Morowali.
Hal ini diungkap oleh Peneliti Indonesia Strategic and Defense Studies (ISDS), Edna Caroline.
Edna menyebut ada beberapa temuan terkait Bandara PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang beroperasi di era mantan Presiden Joko Widodo pada 2019.
Tidak hanya itu, ia menyebut ini bukanlah sesuatu atau isu baru melainkan bagian dari “kebocoran” sektor tambang yang sudah disorot sejak Pilpres 2014.
“Kalau kita merujuk lagi 2014, Pak Prabowo waktu kampanye sudah ngomong bocor, bocor, bocor. Nah, salah satu yang dinilai banyak kebocoran itu tambang ilegal,” kata Edna lewat kanal Youtube Forum Keadilan TV.
Lebih jauh, Edna menuturkan ada perintah dari Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI menggelar latihan di daerah-daerah dekat tambang ilegal.
Yang diantaranya ada Bangka Belitung dan Morowali. Namun yang lebih mengejutkan justru temuan di Morowali.
“Morowali itu kan luas banget. 4.000 hektare kawasan industri itu ternyata mereka punya bandara yang tidak ada otoritas Indonesia. Yang berarti orang dan barang bisa keluar masuk tanpa diawasi. Tertutup. Infonya aparat keamanan saja tuh nggak bisa masuk,” ungkapnya.
Hal menarik justru menurutnya diungkap langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
Saat datang langsung melakukan peninjauan, mengonfirmasi tidak adanya bea cukai dan imigrasi di bandara tersebut.
“Ini yang disampaikan Menhan Pak Sjafrie. Di situ tidak ada bea cukai dan imigrasi. Dan beliau bilang, nggak boleh ada negara di dalam negara,” jelasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































