Ratusan driver Ojol menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumohardjo, Kota Makassar, Senin (24/11). (Foto: Muhsin/fajar)
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Arus lalu lintas di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, mendadak lumpuh total pada Senin (24/11/2025) siang.
Kemacetan mengular hingga kurang lebih satu kilometer. Mulai dari depan gedung Graha Pena hingga depan kantor Gubernur Sulsel.
Kondisi tersebut dipicu aksi unjuk rasa komunitas ojek online (ojol) yang berkumpul di depan pintu Kantor Gubernur Sulsel.
Pantauan fajar.co.id di lokasi, ratusan pengendara terjebak antrian panjang dari kedua arah yang berlawanan.
Sejumlah petugas kepolisian terlihat mengatur arus kendaraan, namun kepadatan tidak dapat dihindari karena sebagian badan jalan dipenuhi massa aksi.
Ketua Komunitas Grab Sektor Qadri (39), yang ditemui di lokasi, menjelaskan alasan mereka turun ke jalan menggelar unjuk rasa.
“Kita menolak adanya status pekerja tetap,” ujar Qadri.
Dikatakan Qadri, penerapan skema tersebut dinilai akan merugikan para mitra ojek online karena munculnya potongan pendapatan sebesar 10 persen serta hilangnya fleksibilitas kerja.
“Kalau 10 persen, kurang promo dan pekerjaan kami tidak fleksibel lagi. Kalau ini berlaku, ada pembatasan gaji, jam kerja,” terangnya.
Ia juga menuturkan bahwa aturan baru menjadikan pekerja tetap berpotensi menyingkirkan banyak mitra existing karena adanya syarat administrasi dan pembatasan usia.
“Banyak nanti permintaannya kantor, ijazah, pasti tamat SMA, umur juga pasti diberlakukan," Qadri menuturkan.
"Yang 35 tahun ke atas itu tidak ada lagi mitra ojol. Ini membatasi ruang gerak, kasihan teman-teman,” tambahnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































