Pengamat Politik, Rocky Gerung
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik, Rocky Gerung Ikut berkomentar soal temuan bandara di Morowali, Sulawesi Tengah.
Komentar dari Rocky Gerung ini sekaligus membalas pernyataan dari Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin sebelumnya mengungkap ada bandara di Indonesia yang beroperasi tanpa perangkat negara sama sekali.
Ia menyebut kondisi tersebut sebagai anomali yang berpotensi mengancam kedaulatan ekonomi nasional.
Lewat unggahan di akun YouTube pribadimya, Rocky menyebut komentar dan statemen dari Menhan sangat berkualitas.
Apalagi, soal pernyataan keras yang menyebut dan bertanya adanya negara di dalam negara.
“Itu betul-betul suatu kualitas argumen, statemen yang akan berakibat pada pemeriksaan lebih lanjut dengan satu pertanyaan siapa kepala negaranya,” kata Rocky Gerung.
“Siapa kepala negara yang mengijinkan ada negara dalam negara. Siapa kepala negara yang ada dari negara dalam negara itu,” ungkapnya.
Dengan bernada sindiran, ia mengarah ke satu nama yaitu pemimpin atau Presiden Prabowo Subianto yaitu Joko Widodo.
“Yang dimaksud adalah tentu mengapa kepala negara sebelum Presiden Prabowo mengijinkan adanya negara dalam negara, siapa kepala negaranya?,” jelasnya.
Pertanyaan baru kini muncul, dari hadirnya bandara di Morowali ini siapa kemudian yang bertanggung jawab.
Dan untuk keuntungan-keuntungan yang didapatkan dari bandara ini lari kemana dan siapa sosok yang diuntungkan itu.
“Siapa yang berkuasa selama 10 tahun saat proyek-proyek itu diajukan. Jadi akumulasi itulah yang kemudian jadi pertanyaannya publik, keuntungannya itu kemana sebetulnya?,” terangnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































