Jalur Gaza Makassar Dijaga Ketat, Polisi Pastikan Tidak Ada Lagi Tempat Aman bagi Penjahat

1 day ago 5
Rumah warga diduga dibakar saat perang antar kelompok di jalur Gaza kota Makassar (Foto: Muhsin/fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Berlangsung sejak tiga bulan terakhir, perang kelompok di jalur Gaza Makassar betul-betul meresahkan warga, membuat tidur petugas kepolisian tidak nyaman.

Catatan fajar.co.id, perang yang telah menghanguskan 18 rumah dan dua korban jiwa itu mulai pecah setelah demo rusuh 29 Agustus lalu.

Sejak saat itu, situasi di wilayah Utara kota Makassar mulai tidak kondusif. Saling berbalas petasan, lemparan batu, hingga busur tidak terhindarkan.

Bahkan, sempat heboh pengakuan warga bernama Haji Sultan, pihak kepolisian dari Polsek Tallo acuh tak acuh menerima laporan.

Beberapa jam sebelum rumahnya terbakar, tepatnya pada Selasa (23/9/2025) malam, pria 50 tahun itu melapor ke Polisi.

Akibat lambatnya tindakan dari kepolisian, menurut Haji Sultan waktu itu, rumahnya dan empat milik warga lain hangus terbakar.

Teranyar, pada 18 November kemarin di kawasan pekuburan Beroangin, sedikitnya 13 rumah warga dibakar dengan menggunakan bom molotov.

Mengantisipasi peristiwa serupa terjadi, Dirreskrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Setiadi Sulaksono, mempertebal pasukan pengamanan.

Masing-masing ditempatkan di kawasan konflik Sapiria-Borta dan Layang-Lembo.

"Kami sudah turunkan juga dua kompi Brimob dan satu kompi dalmas Samapta. Itu yang diturunkan di sana," ujar Setiadi kepada awak media (24/11/2025).

Ia mengaku tidak berhenti melakukan penyelidikan setelah meringkus enam terduga pelaku pembakaran rumah dan satu terduga pelaku penembakan.

Sekadar informasi, pihak TNI yang turut membantu Polisi melakukan pengamanan meringkus lima terduga pelaku perang kelompok.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi