CNN Indonesia
Selasa, 21 Jan 2025 12:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan ucapan selamat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas pelantikannya untuk masa jabatan kedua.
Dalam sebuah pernyataan video, Netanyahu menyatakan optimisme terhadap hubungan kedua negara dan mengatakan bahwa "hari-hari terbaik aliansi kita ada di depan mata".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Netanyahu memuji berbagai langkah penting yang dilakukan Trump selama masa jabatan pertamanya sebagai Presiden AS, termasuk beberapa momen bersejarah yang mempererat hubungan AS-Israel.
"Masa jabatan pertama Anda sebagai presiden dipenuhi dengan momen-momen terobosan," ujar Netanyahu, melansir CNN.
Ia menyebut sejumlah langkah utama yang diambil Trump, seperti penandatanganan Abraham Accords yang mendorong normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Selain itu, Netanyahu juga mengingatkan beberapa kebijakan penting lainnya, seperti penarikan AS dari perjanjian nuklir Iran yang dianggap berbahaya, pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem, serta pengakuan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.
"Saya yakin kita akan menyelesaikan kekalahan poros teror Iran dan memulai era baru perdamaian dan kemakmuran di kawasan kita," tambah Netanyahu.
Selain itu, Netanyahu juga menyampaikan terima kasih kepada Trump atas perannya dalam membantu mediasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas, serta kesepakatan pembebasan sandera.
Politikus Republik Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat ke-47 pada Senin (20/1). Status itu membuat dia menjadi presiden AS kedua yang come back ke Gedung Putih dan menjadi presiden pertama yang menyandang status terpidana (felon) saat menjabat.
Di periode pertamanya sebagai presiden, Trump memang vokal memperlihatkan dukungan tanpa syarat terhadap Israel. Selain mendorong sejumlah negara Arab untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, Trump juga membuat langkah yang sangat kontroversial. Yakni mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Padalah, Yerusalem merupakan kota suci umat tiga agama yang selama ini menjadi sengketa pusaran konflik Israel-Palestina. Langkah AS itu juga menyalahi resolusi dua negara yang selama ini diyakini komunitas internasional menjadi jalan terbaik penyelesaian konflik Israel-Palestina.
(del/rds)