CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jan 2025 14:33 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump terlihat senang hingga langsung mengucapkan selamat terhadap Menteri Pertahanan pilihannya, Pete Hegseth, yang akhirnya pencalonannya disetujui oleh Senat.
"Kami baru saja mendengar bahwa kami memiliki menteri pertahanan yang hebat - kami sangat senang dengan hal itu, kami menghargai suara semua orang," ujar Trump pada Jumat (24/1) waktu setempat.
Beberapa menit setelah Trump berbicara kepada para wartawan, Wakil Presiden JD Vance tiba di ruang Senat untuk memberikan suara yang mengukuhkan pencalonan Hegseth sebagai Menteri Pertahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Hegseth melalui telepon beberapa saat sebelumnya, dan menambahkan, "Saya pikir Pete akan menjadi menteri yang hebat."
Dikutip CNN, menurut sumber yang mengetahui masalah ini, Hegseth akan diambil sumpahnya sebagai Menhan pada Sabtu (25/1) pagi oleh wakil presiden di Gedung Putih.
Pada Jumat malam, senat melakukan pemungutan suara dengan hasil yang tipis untuk mengukuhkan Hegseth. Vance memberikan suara yang membuat hasil 51-50.
Sebelumnya, hasil imbang terjadi karena politikus Partai Republik Mitch McConnell, Lisa Murkowski dari Alaska, dan Susan Collins dari Maine bergabung dengan Demokrat untuk menentang pencalonan Hegseth.
Ini adalah kedua kalinya dalam sejarah pejabat pilihan presiden memecah kebuntuan dalam pemilihan calon anggota Kabinet. Kejadian lainnya adalah saat Mike Pence pada 2017 melakukannya untuk jabatan kepala departemen pendidikan Betsy DeVos.
Skandal Hegseth
Pencalonan Hegseth banyak ditentang, bahkan oleh sejumlah anggota Partai Republik sendiri yang merupakan partai Trump.
Dalam sebuah pernyataan yang merinci keputusannya untuk menentang pencalonan Hegseth, Murkowski mengatakan selain tuduhan pelecehan seksual dan minum alkohol berlebihan, ia juga khawatir soal perilaku sang mantan presenter FOX News itu di masa lalu seperti perselingkuhan.
"Perilaku ini sangat kontras dengan nilai-nilai dan disiplin yang diharapkan dari para anggota militer. Pria dan wanita berseragam bertanggung jawab atas tindakan tersebut, dan mereka pantas mendapatkan pemimpin yang menjunjung standar yang sama," tulis senator Alaska tersebut seperti dikutip CNN.
Hegseth mengakuI beberapa perilaku buruknya itu, termasuk soal pembayaran uang kepada seorang wanita yang menuduhnya melakukan pelecehan.
Hegseth mengatakan kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat bahwa dia membayar US$50 ribu kepada seorang wanita yang menuduhnya melakukan penyerangan seksual terhadapnya pada 2017 lalu. Ia mengaku pembayaran itu sebagai bagian dari "perjanjian kerahasiaan."
(lom/rds)