6 Fakta Band Sukatani dan Lagu Bayar Bayar Bayar

7 hours ago 2

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Band punk rock asal Purbalingga Jawa Tengah, Sukatani, masih menjadi sorotan pasca polemik lagu dengan judul Bayar Bayar Bayar.

Dua personelnya mengunggah video permintaan maaf kepada institusi Polri di akun media sosial Sukatani pada Kamis (20/2) hingga membuat ramai publik.

Pasalnya, dalam video permintaan maaf itu, kedua personel menampilkan sosok asli mereka yang selama ini selalu disembunyikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ditujukannya permintaan maaf kepada Polri serta ditariknya lagu berjudul Bayar Bayar Bayar lantas membuat publik curiga bahwa ada upaya intimidasi yang dialami band tersebut.

Lagu Bayar Bayar Bayar sendiri mengandung lirik tentang harus membayar oknum polisi untuk segala urusan.

Polda Jawa Tengah pada Jumat (21/2) mengakui pihaknya sempat melakukan klarifikasi terhadap Sukatani terkait lagu tersebut.

"Kita kemarin memang sempat klarifikasi terhadap Band Sukatani tersebut dan hasil klarifikasi kepada grup band tersebut kita menghargai kegiatan untuk berekspresi dan berpendapat melalui kesenian," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto kepada wartawan, Jumat.

Ia menegaskan Polri tidak antikritik dan menghargai kritik tersebut.

Berikut fakta terbaru polemik band Sukatani dan lagu bayar bayar bayar:

Anggota Polda Jateng diperiksa Propam Polri

Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri telah memeriksa empat anggota Polda Jateng mengenai dugaan intimidasi terhadap band Sukatani.

"Untuk memastikan profesionalisme dalam penanganan kasus ini, Biropaminal Divpropam telah melakukan pemeriksaan terhadap anggota Ditressiber Polda Jateng guna mengklarifikasi permasalahan tersebut," demikian keterangan Propam Polri di akun X (Twitter) resmi mereka @Divpropam, Jumat (21/2).

Pada Sabtu (22/2), Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto mengatakan hasil pemeriksaan Propam menyimpulkan keempat anggota menjalankan tugas sesuai tupoksi.

"Hasilnya pemeriksaan, clear anggota profesional dalam tugasnya dan sesuai tupoksinya," kata Artanto lewat pesan singkat kepada DetikJateng, Sabtu.

Sukatani akui sudah di ruang aman

Band Sukatani pada Sabtu membuat unggahan di Instagram story untuk mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas dukungan dan doa yang diberikan.

Mereka menyatakan saat ini telah dalam kondisi yang lebih baik.

"Kami dari Sukatani mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas dukungan dan doa yang diberikan oleh semua pihak selama beberapa hari ini. Kami sangat menghargai solidaritas dari kawan-kawan sehingga membuat kami tetap kuat," tulis Sukatani di akun @sukatani.band, Sabtu.

"Kami juga ingin mengabarkan bahwa kondisi kami sudah membaik dan berada pada ruang yang lebih aman," imbuh band tersebut.

Bupati Purbalingga tawarkan vokalis yang diduga dipecat jadi guru lagi

Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif menawarkan vokalis band Sukatani yang dikabarkan dipecat untuk menjadi guru lagi agar bisa mengajar kembali.

"Saya, Fahmi Muhammad Hanif, dengan tangan terbuka siap menerima Mbak Novi jika berkenan untuk mengabdi di sekolah di Kabupaten Purbalingga," kata Fahmi dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, Sabtu (22/2).

Salah satu vokalis Sukatani, Novi Citra Indriyati alias Twister Angel, dikabarkan dipecat dari sekolahnya tempat mengajar.

Novi adalah seorang guru di sebuah sekolah di Kabupaten Banjarnegara. Beredar kabar dirinya dipecat seiring dengan maraknya berita soal lagu Bayar Bayar Bayar yang membuatnya meminta maaf dan menarik lagu tersebut.

Mengenai ini, Fahmi berujar jika Novi berkenan untuk kembali mengajar, dirinya akan memfasilitasi dan mensupport.

MenHAM Natalius Pigai cek dugaan pemecatan

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai sementara itu menyatakan akan memeriksa kebenaran informasi soal dugaan pemecatan Novi.

"Staf saya dari Kanwil Jawa Tengah akan cek kebenaran informasi," kata Pigai dalam unggahan di media sosial X, Sabtu (23/2).

Pigai menegaskan jika benar Novi dipecat karena menjadi vokalis Sukatani, dirinya akan menolak pemecatan tersebut guna memastikan perlindungan dan penghormatan HAM bagi Novi.

Konser hari ini di Tegal

Usai polemik ini, Sukatani dijadwalkan tampil di sebuah acara di Slawi, Tegal, Jawa Tengah.

Acara itu yakni Crowd Noise yang digelar mulai pukul 15.00 WIB pada hari ini Minggu (23/2).

Melalui unggahan di Instagram, penyelenggara Crowd Noise mengungkapkan acara ini akan berlangsung di Gedung Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Slawi.

"GD. KORPRI SLAWI, 23 FEBRUARI 2025," demikian keterangan Crowd Noise.

Sejumlah band dipastikan akan meramaikan gelaran ini, mulai dari RTAG, Despise, NOTHINGLEFT, CM Band, EMPTYSKY, CORVETTE, SILVERGUNS, OVERDYZE, hingga Sukatani.

Polri jamin keamanan acara Sukatani

Divpropam Polri menyatakan akan melakukan pengamanan pada konser Sukatani yang digelar di Tegal hari ini.

"Polri juga berkomitmen menjamin keselamatan dan keamanan dua personel band Sukatani. Sebagai bentuk nyata dan komitmen kami, Polri akan melakukan pengamanan pada konser mereka di Tegal tanggal 23 Februari mendatang," tulis Divpropam Polri dikutip Minggu (23/2).

Polri juga menyatakan akan terus mendalami dugaan intimidasi yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap Sukatani.

Menurut Propam Polri, saat ini dua personel lain dari Ditressiber Polda Jateng telah diperiksa. Dengan demikian, total aparat yang telah diperiksa menjadi enam orang.

(mik/blq)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi