CNN Indonesia
Rabu, 16 Okt 2024 12:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat mengancam tak akan memberi bantuan militer dan senjata ke Israel jika mereka terus memblokir bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza, Palestina.
Ancaman itu tertuang dalam surat dari Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin untuk pemerintahan Israel, Selasa (15/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami khususnya prihatin bahwa tindakan pemerintah Israel baru-baru ini berkontribusi terhadap percepatan kemerosotan kondisi di Gaza," demikian isi surat itu, dikutip The Guardian.
Blinken dan Austin lantas meminta Israel mengizinkan 350 truk per hari masuk ke Gaza dalam 30 hari ke depan.
Mereka juga meminta pemberlakuan jeda kemanusiaan untuk aktivitas militer Israel. Jika permintaan itu tak dipatuhi, Israel akan menghadapi dampak "kebijakan."
"Kegagalan untuk menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam menerapkan dan mempertahankan langkah-langkah ini bisa berimplikasi ke kebijakan AS berdasarkan NSM-20 dan hukum AS yang relevan," lanjut surat itu.
NSM-20 merujuk ke memorandum yang dikeluarkan Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Memorandum itu memungkinkan langkah selanjutnya dan tepat jika suatu negara yang menerima bantuan militer AS dianggap tak memenuhi jaminan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.
"Perbaikan tersebut dapat mencakup tindakan mulai dari menyegarkan jaminan hingga menangguhkan transfer lebih lanjut atas barang-barang pertahanan atau, jika sesuai, layanan pertahanan," bunyi memorandum itu.
Surat itu juga meminta Israel mempersiapkan tempat yang lebih nyaman dan aman untuk para pengungsi menyusul musim dingin akan segera tiba.
Washington meminta Israel mengizinkan warga "pindah ke pedalaman" untuk menghindari cuaca dingin ekstrem, demikian dikutip Middle East Eye (MEE).
Tak hanya itu, Blinken dan Austin meminta penghentian pengusiran paksa warga Gaza dari utara ke selatan.
Selama ini, warga Gaza kerap berpindah-pinda dari selatan ke utara, dari utara ke selatan, karena pemboman Israel.
Surat AS juga menganjurkan perlindungan ke Badan Pengungsi PBB di Palestina (UNRWA).
Pejabat Israel di Washington mengatakan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sedang meninjau surat tersebut.
"Israel menanggapi masalah ini dengan serius dan bermaksud menyampaikan kekhawatiran yang disampaikan dalam surat ini kepada mitra Amerika kami," kata dia ke Reuters.
(isa/bac)