tim | CNN Indonesia
Senin, 04 Nov 2024 18:52 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Pangan Nasional (Bapannas) buka suara terkait keamanan Anggur Shine Muscat asal China. Pernyataan mereka berikan setelah melakukan serangkaian uji keamanan pangan atas buah tersebut.
Ketua Bapannas Arief Prasetyo Adi mengungkap pihaknya telah melakukan pengujian cepat terhadap 350 sampel Anggur Shine Muscat. Pengujian dilakukan oleh Dinas Urusan Pangan Daerah.
Dari hasil uji tersebut, pihaknya mendapatkan kesimpulan 90 persen sampel anggur Shine Muscat bebas residu. Sementara 10 persen lainnya terdeteksi mengandung residu dengan kadar di bawah ambang batas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan hasil uji cepat residu pestisida terhadap 350 sampel anggur Shine Muscat yang dilakukan oleh Dinas Urusan Pangan Daerah, diketahui bahwa 90 persen negatif dan 10 persen sampel terdeteksi positif dengan kadar yang rendah di bawah ambang batas maksimum residu," ungkap Arief.
Selain itu, Bapannas telah melakukan uji laboratorium mendalam terhadap 240 sampel Shine Muscat. Hasilnya menunjukkan bahwa 219 sampel negatif residu pestisida.
Sementara 21 sampel memiliki residu dalam jumlah aman. Bapannas menegaskan tidak ada kandungan senyawa berbahaya seperti klorfirifos atau endrin aldehyde, sebagaimana sempat dilaporkan oleh media di Thailand.
"Kami juga sudah melakukan uji laboratorium terhadap 240 senyawa residu pestisida pada sampel anggur Shine Muscat. Hasilnya terdeteksi 219 senyawa negatif dan 21 senyawa mengandung residu pestisida namun masih jauh di bawah Batas Maksimum Residu (BMR). Dari hasil uji ini juga dinyatakan tidak ada senyawa berbahaya seperti dugaan dari pemberitaan Thailand yaitu klorfirifos dan endrin aldehyde," ujar Arief.
Badan Karantina Indonesia (Barantin) juga menyatakan, pemeriksaan anggur Shine Muscat di berbagai pelabuhan utama, termasuk Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, menunjukkan residu pestisida seperti Metalaxyl, Cyprodinil, dan Pyriproxyfen masih di bawah ambang batas.
Hasil ini sejalan dengan uji keamanan yang dilakukan oleh otoritas pangan di Malaysia dan Singapura, sehingga masyarakat dapat mengonsumsi anggur ini dengan aman.
Menanggapi hasil ini, Bapannas menghimbau masyarakat untuk tetap mencuci anggur sebelum dikonsumsi. Langkah ini penting untuk memastikan tidak ada residu atau cemaran lain di permukaan buah, mengingat anggur sering dikonsumsi tanpa dikupas.
Selain itu, masyarakat diharapkan untuk selalu membaca label pangan, memilih komoditas dengan izin edar, dan meningkatkan konsumsi pangan lokal, yang sejalan dengan Perpres 81 Tahun 2024 tentang Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Lokal.
(lau/agt)