Biden: Gencatan Senjata Israel dan Lebanon Berlaku Mulai 27 November

1 month ago 23

CNN Indonesia

Rabu, 27 Nov 2024 04:01 WIB

Presiden AS Joe Biden mengumumkan gencatan senjata Israel dan Lebanon berlaku mulai Rabu (27/11) pagi. Presiden AS Joe Biden mengumumkan gencatan senjata Israel dan Lebanon berlaku mulai Rabu (27/11) pagi. (REUTERS/Mike Segar)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden AS Joe Biden mengumumkan gencatan senjata Israel dan Lebanon berlaku mulai Rabu (27/11) pagi. Jadwal itu diumumkan setelah Israel setuju dengan kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah yang dibahas pada Selasa (26/11).

Jadwal pemberlakuan turut diungkap setelah outline kesepakatan itu diajukan dan mendapat persetujuan dari seluruh kabinet Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan kesepakatan yang dicapai hari ini, yang akan berlaku mulai pukul 4 pagi besok waktu setempat, pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel akan berakhir," kata Biden dalam sambutannya di Gedung Putih.

Penerapan gencatan senjata pukul 4.00 EET di Lebanon sama dengan pukul 9.00 WIB. Selama 60 hari ke depan, kata Biden, tentara Lebanon akan "mengambil alih kendali wilayah mereka sendiri."

"Ini dirancang untuk menjadi penghentian permusuhan secara permanen. Apa yang tersisa dari Hizbullah dan organisasi teroris lainnya tidak akan diizinkan," tambahnya seperti diberitakan CNN.

[Gambas:Video CNN]

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Presiden AS Joe Biden dan berterima kasih kepadanya atas peran aktif untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.

"Terima kasih atas keterlibatan Amerika Serikat dalam memperoleh perjanjian gencatan senjata di Lebanon, dan atas pengertian bahwa Israel akan mempertahankan kebebasan bertindak dalam penegakannya," kata kantor Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Perjanjian gencatan senjata Lebanon mengharuskan pasukan Israel mundur dari Lebanon selatan dan tentara Lebanon untuk dikerahkan di wilayah tersebut, kata para pejabat. Hizbullah akan mengakhiri kehadiran bersenjatanya di sepanjang perbatasan selatan Sungai Litani.

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan tentara Lebanon akan siap mengerahkan setidaknya 5.000 tentara di Lebanon selatan saat pasukan Israel mundur, dan bahwa Amerika Serikat dapat berperan dalam membangun kembali infrastruktur yang hancur akibat serangan Israel.

Israel memberikan pukulan telak kepada Hizbullah sejak melancarkan serangan terhadap kelompok tersebut pada September 2024 dan menewaskan pemimpinnya Sayyed Hassan Nasrallah dan komandan tinggi lainnya, serta menggempur wilayah-wilayah Lebanon tempat kelompok tersebut berkuasa.

Dalam setahun terakhir, lebih dari 3.750 orang tewas di Lebanon dan lebih dari satu juta orang dipaksa meninggalkan rumah mereka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, yang tidak membedakan jumlah warga sipil dan militer.

Serangan Hizbullah telah menewaskan 45 warga sipil di Israel utara dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Setidaknya 73 tentara Israel telah tewas di Israel utara, Dataran Tinggi Golan, dan dalam pertempuran di Lebanon selatan, menurut otoritas Israel.

(tim/chri)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi