Jakarta, CNN Indonesia --
Blake Lively menuding lawan mainnya di It Ends With Us sekaligus sutradara film tersebut, Justin Baldoni, dengan tudingan pelecehan seksual selama proses produksi film itu.
Aktris 37 tahun itu mengajukan keluhan beberapa bulan setelah muncul rumor konflik di lokasi syuting yang mengganggu perilisan drama romantis tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam dokumen yang dirilis oleh Page Six pada 21 Desember 2024, Lively menyebut ada pertemuan yang dilakukan oleh "seluruh pihak" terkait perilaku buruk Baldoni dan memperingatkannya untuk tak lagi menunjukkan "video telanjang atau gambar perempuan" kepada Lively.
Selain itu, Baldoni diminta untuk berhenti menyebut "kecanduan pornografi" dan aktivitas seksualnya di masa lalu. Pada pertemuan tersebut, suami Lively, Ryan Reynolds, disebut hadir.
Baldoni juga diminta tak lagi membahas soal "alat kelamin pemain dan kru", bertanya soal "berat badan" dari Lively atau "ayahnya yang sudah meninggal", serta permintaan untuk penambahan adegan seks, seks oral, atau adegan klimaks di depan kamera "di luar cakupan" naskah yang sudah disetujui sebelumnya.
Baik Baldoni dan Lively sebelumnya bekerja sama dengan pelatih keintiman di lokasi syuting. Hal itu disebut Baldoni "sangat penting" demi membuat mereka semua "merasa aman" dan memastikan adegan-adegan tersebut "lebih kaya".
Blake Lively menuding lawan mainnya di It Ends With Us sekaligus sutradara film tersebut, Justin Baldoni, dengan tudingan pelecehan seksual selama proses produksi film itu. (dok. Sony Pictures Releasing via IMDb)
Tuduhan sebelum gugatan hukum tersebut ditanggapi oleh pengacara Justin Baldoni, Bryan Freedman. Freedman mengatakan kepada Page Six bahwa "sangat memalukan Nona Lively dan perwakilannya akan membuat tuduhan sangat serius dan salah secara kategoris,"
"Klaim ini sepenuhnya salah, keterlaluan, dan cabul secara disengaja dengan maksud menyakiti publik dan mengulang narasi di media," katanya, seperti dikutip dari Page Six.
Freedman menyebut Baldoni sebelumnya menyewa manajer krisis karena ada "banyak tuntutan dan ancaman" yang disebut dibuat oleh Lively.
Hal itu termasuk "ancaman untuk tidak datang ke lokasi syuting, ancaman untuk tidak promosi film, yang pada akhirnya membuat film itu bubar saat dirilis, bila tuntutannya tidak dipenuhi,"
Page Six menyebut, pada Agustus 2024, sejumlah sumber dalam mengatakan bahwa Baldoni sengaja membuat Lively merasa tak nyaman dalam syuting film yang diangkat dari novel bertajuk sama itu.
Baldoni juga disebut mempermalukan Lively dengan menyinggung bobot tubuhnya sebelum ada adegan mengangkat badannya. Menurut Baldoni, hal itu karena dirinya pernah cedera punggung.
Namun rumor perselisihan di antara keduanya semakin ramai dan banyak di antaranya berbuah reaksi keras terhadap Lively.
Beberapa di antaranya adalah sikap sinis dan dingin Lively terhadap wartawan yang mewawancarainya semasa promosi film tersebut, menggunakan istilah ejekan transgender, dan responsnya pada isu kekerasan dalam rumah tangga.
Atas berbagai respons negatif di media sosial tersebut, Lively dalam keluhannya menuding bahwa Baldoni terlibat dalam "manipulasi sosial" untuk "menghancurkan" reputasinya.
Pengaduan itu juga menyertakan pesan tertulis dari humas Baldoni kepada perwakilan studio yang diduga menyatakan bahwa aktor itu "ingin merasa [Lively] dapan dipendam" yang ditanggapi dengan "Anda tahu kami dapat mengubur siapapun".
It Ends With Us diangkat dari novel bertajuk sama karya Colleen Hoover yang ceritanya fokus pada kekerasan dalam hubungan dan perjuangan seorang perempuan meninggalkan hubungan toksik. (dok. Sony Pictures Releasing via IMDb)
Keluhan Lively juga menyebut pihak Baldoni merekrut perusahaan di Texas untuk mengerahkan pembising atau buzzer dalam membuat, menyebarkan, dan mempromosikan konten terkait hal tersebut di internet.
"Tim Baldoni-Wayfarer kemudian akan memberikan potongan-potongan konten yang direkayasa ini kepada wartawan yang tidak tahu apa-apa, membuat konten tersebut menjadi viral untuk memengaruhi opini publik dan dengan demikian menyebabkan penumpukan organik." tulis keluhan Lively.
Freedman menyebut keluhan Lively ini adalah upaya putus asa dari aktris tersebut untuk memperbaiki reputasi negatif yang ia tuai dari pernyataan dan tindakannya sendiri selama proses promosi film.
"Itu diamati secara publik, secara langsung dan tanpa suntingan, yang memungkinkan internet untuk menghasilkan pandangan dan opini mereka sendiri." kata Freedman.
"Tidak ada tindakan proaktif yang diambil dengan media atau lainnya; hanya perencanaan skenario internal dan korespondensi pribadi untuk menyusun strategi yang merupakan prosedur operasi standar dengan profesional hubungan masyarakat."
Page Six menyebut Blake Lively menolak permintaan komentar soal laporan ini.
It Ends with Us fokus pada kehidupan Lily Bloom (Blake Lively) yang sedang berusaha mengatasi masa kecil traumatis untuk memulai hidup baru.
Di tengah proses memulihkan kehidupannya, ia tak sengaja bertemu seorang ahli bedah saraf dan memulai hubungan dengannya. Namun, Lily mulai melihat sisi dirinya yang mengingatkannya pada hubungan orang tuanya.
Ia kemudian kembali ke Boston dan bersiap untuk membuka toko bunga miliknya sendiri. Saat duduk di atap sebuah kompleks apartemen, ia bertemu Ryle Kincaid (Justin Baldoni), ahli bedah saraf menawan yang tinggal di lantai atas.
(Tim/end)