Jakarta, CNN Indonesia --
Anak bungsu pendiri Singapura Lee Kuan Yew, Lee Hsien Yang, menjadi sorotan setelah "curhat" telah kabur mencari suaka ke Inggris sejak beberapa tahun terakhir.
Dalam akun Instagramnya pada Selasa (22/10), Lee Hsien Yang mengaku telah menjadi pencari suaka politik dari Singapura di bawah hukum internasional Konvensi Pencari Suaka Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1951.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lee Hsien Yang mengaku terpaksa mencari suaka politik keluar negeri pada 2022 sebagai cara terakhir melindungi diri beserta anak-istrinya yang menjadi "sasaran pemerintah Singapura."
Saat itu, sang kakak, Lee Hsien Loong, masih menjabat sebagai perdana menteri.
"Saya mengajukan permohonan perlindungan suaka pada 2022. Serangan dari Pemerintah Singapura terhadap saya sudah tercatat secara publik. Mereka mengadili putra saya, menjatuhkan sanksi disipliner terhadap istri saya, dan meluncurkan investigasi polisi palsu yang berlangsung selama bertahun-tahun," ucap Lee sien Yang di laman Facebooknya.
Lee Hsien Yang mengatakan dia dan keluargnya telah meminta suaka politik secara resmi ke Inggris.
"Berdasarkan fakta-fakta ini, Inggris telah memutuskan bahwa saya menghadapi risiko penganiayaan yang cukup beralasan dan tidak dapat kembali dengan aman ke Singapura," papar Lee Hsien Yang.
"Saya mencari perlindungan suaka sebagai pilihan terakhir. Saya tetap menjadi warga negara Singapura dan berharap suatu hari nanti akan aman bagi saya untuk kembali ke rumah," ujarnya menambahkan.
Lee Hsien Yang mengunggah curhatannya itu menyusul kematian sang kakak, Lee Wei Ling, pada 9 Oktober lalu.
Lee Hsien Yang mengaku takut untuk pulang ke Singapura untuk menghadiri acara pemakaman sang kakak.
"Kami telah telah mengatakan bahwa kami takut akan penyalahgunaan wewenang negara Singapura terhadap kami dan keluarga kami. Karena risiko itu, saya tidak dapat menghadiri pemakaman Wei Ling," ucap Lee Hsien Yang seperti dikutip The Straits Times.
Kisruh ini bermula dari cekcok antara anak-anak Lee Kuan Yew, pendiri sekaligus Perdana Menteri pertama Singapura. Perselisihan ketiga anak Lee Kuan Yew mulai mencuat ke publik setelah sang ayah meninggal dunia pada 2015.
Ketiga anak Lee Kuan Yew berselisih paham soal surat wasiat dan nasibrumah keluarga mereka di 38 Oxley Road.
Pada 2017, Lee Hsien Yang dan kakak perempuannya, Lee Wei Ling, bahkan mendeklarasikan diri kepada publik bahwa tidak mempercayai kakak tertua mereka, Lee Hsien Long, sebagai saudara hingga pemimpin Singapura.
Lee Hsien Yang dan Lee WeiLing menuduh Lee Hsien Loong menyalahgunakan kekuasaannya sebagai PM untuk mengeksploitasi warisan ayah mereka untuk kepentingan politik pribadinya, terutama demi mengelak dari wasiat mengenai rumah di 38 Oxley Road tersebut.
Tak hanya itu, Lee Hsien Loong juga dituding mencoba menjadikan anak laki-lakinya sebagai pemimpin masa depan negara di Asia Tenggara itu.
Terlepas dari itu, Inggris enggan buka suara soal status suaka Lee Hsien Yang dengan alasan keamanan dan privasi.
Sementara itu, polisi Singapura pada 11 Oktober lalu mengatakan bahwa Lee Hsien Yang dan keluarga "selalu bebas untuk Kembali ke Singapura."
(rds)