Jakarta, CNN Indonesia --
Hizbullah saat ini aktif melakukan serangan balasan kepada Israel. Manuver ini dilakukan sebagai respons dari serangan pertama militer Zionis ke Markas mereka di Lebanon selatan pada 23 September 2024 lalu.
Berikut taktik Hizbullah dalam melakukan serangan balasan ke Israel yang bikin mereka ketar-ketir belakangan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hizbullah balas dendam dengan menyerang Kota Haifa
Hizbullah melakukan serangan balasan usai Israel menyerang markas mereka di Lebanon selatan pada 23 September 2024 lalu.
Di hari yang sama, kelompok milisi asal Lebanon itu melontarkan sekitar 180 rudal ke Kota Haifa. Sirene tanda peringatan darurat pun berbunyi hingga membuat warga Haifa kocar-kacir mencari bantuan.
"Sirene berbunyi di kota Haifa dan daerah sekitarnya di Israel utara," demikian pernyataan militer Israel dilansir AFP.
Serang markas Unit 8200 dengan roket Fadi-4
Hizbullah kembali melakukan serangan balasan dengan menyerang markas pasukan elit Angkatan Darat Israel, Unit 8200, pada Selasa (1/10).
Dalam pernyataan di Telegram, Hizbullah menyatakan telah meluncurkan rentetan roket Fadi-4 ke markas Glilot, markas besar Unit 8200, badan intelijen Israel di bawah Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Unit 8200 sebelumnya disebut-sebut sebagai pelaku peledakan ribuan pager di Lebanon yang menewaskan puluhan orang dan melukai nyaris 3.000 orang.
Kembali serang Kota Haifa pakai rudal Fadi-1
Hizbullah kembali menyerang Kota Haifa dengan menggunakan 190 rudal Fadi-1 pada Senin (7/10). Rentetan serangan ini dilakukan Hizbullah di tengah peringatan 1 tahun invasi Israel ke Gaza.
Hizbullah telah menyatakan bahwa pihaknya menargetkan pangkalan militer Israel di selatan Haifa. Mereka juga melancarkan serangan lain ke Tiberias. Menurut laporan militer Zionis, setidaknya 12 orang terluka imbas serangan ini.
Hizbullah menembakkan 320 Rudal ke Israel di tengah perayaan Yom Kippur
Belum selesai, Hizbullah kembali menembakkan 320 proyektil ke Israel saat Negeri Zionis tengah memperingati Yom Kippur atau Hari Penebusan Dosa.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan ratusan proyektil itu memasuki wilayah Israel sejak Jumat (11/10) pukul 18.00 sore waktu setempat hingga Sabtu (12/10).
"Sepanjang akhir pekan Yom Kippur, sekitar 320 proyektil yang ditembakkan oleh Hizbullah menyeberang dari Lebanon ke Israel," demikian pernyataan IDF, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Bobol Iron Dome Israel pakai Drone Mirsad-1
Tidak tanggung-tanggung, Hizbullah juga berhasil membobol Iron Dome Israel saat mereka menyerang Kota Benyamina menggunakan drone Mirsad-1 pada Minggu (13/10).
Serangan ini dilaporkan menewaskan 4 tentara Israel dan melukai 67 orang. Serangan ini menjadi serangan paling berdarah sejak Hizbullah-Israel perang pada Oktober 2023.
Hizbullah sukses membuat pengalihan dengan meluncurkan roket-roket terlebih dahulu sebelum menerbangkan drone untuk mengalihkan rudal Iron Dome Israel.
Saat rudal-rudal Iron Dome Israel menjatuhkan roket-roket Hizbullah, drone Mirsad-1 meluncur dan lolos dari cegatan Iron Dome Israel.
Serang Kota Saved
Hizbullah juga baru menembakkan 50 proyektil ke Kota Saved, Israel utara pada Rabu (16/10). Namun, semua proyektil tersebut berhasil ditembak jatuh oleh Iron Dome Israel.
"Beberapa proyektil telah dicegat dan sejumlah proyektil yang jatuh telah teridentifikasi di area itu," demikian pernyataan militer Israel, seperti dikutip AFP.
Hingga kini belum ada laporan soal korban tewas atau yang mengalami luka-luka serta dampak kerusakan serangan tersebut.
(gas/bac)