Jakarta, CNN Indonesia --
Luksemburg hingga Swiss dikenal sebagai negara pencinta kopi. Data menunjukkan bahwa penduduk di negara-negara ini punya tingkat konsumsi kopi yang tinggi setiap tahunnya.
Banyak dari penduduk mereka yang rela morogoh banyak uang hanya demi segelas kopi.
Selain dikenal sebagai negara pecinta kopi, Luksemburg hingga Swiss juga dikenal karena fakta unik yang ada di dalamnya. Melansir berbagai sumber, berikut ini merupakan fakta unik dari negara-negara pencinta kopi yang sudah dirangkum CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Luksemburg
Luksemburg merupakan salah satu negara pecinta kopi. Dilansir Cafely, negara ini menjadi negara dengan konsumsi kopi paling tinggi di dunia. Rata-rata penduduk Luksemburg mengonsumsi kopi sebanyak 118.227 gelas seumur hidup mereka.
Selain menjadi negara dengan konsumsi kopi paling tinggi, Luksemburg juga menyimpan fakta unik lain yang belum diketahui banyak orang. Melansir Britannica, Luksemburg merupakan negara yang tidak punya laut. Dalam Ilmu Geografi, negara yang tidak punya laut ini dikenal dengan sebutan landlocked country.
Luksemburg juga merupakan salah satu negara terkecil di dunia selain Vatikan. Negara ini berbatasan dengan Belgia di barat dan utara, Prancis di selatan, serta berbatasan dengan Jerman di timur dan timur laut.
Penduduk di Luksemburg juga fasih berbicara dengan menggunakan tiga bahasa. Ketiga bahasa tersebut, yakni bahasa Luksemburg, bahasa Jerman, dan bahasa Prancis, seperti dikutip BBC.
Finlandia
Finlandia juga termasuk negara pecinta kopi. Finlandia menduduki peringkat ke-2 sebagai negara dengan konsumsi kopi paling tinggi di dunia. Melansir Cafely, rata-rata penduduk Finlandia mengonsumsi kopi sebanyak 83.939 gelas seumur hidup mereka.
Sama seperti Luksemburg, Finlandia juga menyimpan berbagai fakta unik yang jarang diketahui orang. Melansir World Population Review, Finlandia pada 2024 ini kembali dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia. Pencapaian ini juga telah dicapai oleh Finlandia pada 2023 dan 2022.
Dilansir Visit Finland, sebanyak 75 persen wilayah Finlandia ditutupi oleh hutan hijau. Selain itu, Finlandia juga merupakan negara yang aman untuk dijadikan tempat wisata. Sebab, negara ini merupakan negara yang aman dari pencuri sehingga turis-turis asing yang berkunjung ke sana tidak perlu khawatir akan keamanan barang pribadi mereka.
Swedia
Negara pecinta kopi selanjutnya adalah Swedia. Negara ini berada di peringkat ke-3 sebagai negara dengan konsumsi kopi paling bayak di dunia. Rata-rata penduduk Norwegia mengonsumsi kopi sebanyak 58.612 gelas seumur hidup mereka, seperti dikutip Cafely.
Salah satu fakta unik dari Swedia adalah luas wilayahnya yang terbesar di antara negara-negara Skandinavia lainnya. Dilansir Britannica, Negara yang beribukotakan Stockholm ini punya luas wilayah sebesar 450.295 kilometer persegi.
Orang-orang Swedia juga gemar mendaur ulang sampah. Mereka tidak ingin sampah dibuang begitu saja. Dilansir Life in Norway, hanya 1 persen sampah di Swedia yang berakhir di tempat pembuangan sampah.
Sebanyak 50 persen didaur ulang untuk menjadi produk yang bermanfaat dan 49 persen lainnya dibakar untuk diubah menjadi energi listrik.
Selain itu, di Swedia juga ada hotel unik yang terbuat dari es. Hotel ini terletak di Desa Jukkasjarvi, sebuah desa kecil yang ada di sana.
Norwegia
Masyarakat di Norwegia juga suka minum kopi. Dilansir Cafely, rata-rata penduduk di negara ini mengonsumsi kopi sebanyak 58.159 gelas seumur hidup mereka. Oleh karena itu, Norwegia saat ini menduduki peringkat ke-4 sebagai negara dengan konsumsi kopi terbanyak di dunia.
Salah satu fakta menarik dari Norwegia adalah hanya 3 persen wilayah dari negara tersebut yang bisa ditanami, seperti dikutip Norden. Selain itu, Norwegia juga merupakan negara yang menggantungkan ekonomi terhadap sektor minyak dan gas.
Sebab, sumber pendapatan nasional negara ini kebanyakan berasal dari ekspor minyak dan gas lepas. Namun, selain sektor migas, Norwegia juga mengandalkan sektor lain untuk menopang perekonomiannya. Dilansir Norden, beberapa di antaranya adalah sektor perikanan, pariwisata, dan sektor industri, terutama industri baja.
Austria
Austria juga dikenal sebagai negara pecinta kopi. Negara ini berada di peringkat ke-5 sebagai negara dengan konsumsi kopi terbanyak di dunia. Berdasarkan data yang dirilis Cafely, rata-rata penduduk Austria mengonsumsi kopi sebanyak 45.198 gelas seumur hidup mereka.
Salah satu fakta menarik dari Austria adalah 98 persen penduduknya berbahasa Jerman. Namun, sebagian penduduknya ada juga yang berbahasa Kroasia, Hungaria, dan Slovakia, seperti dikutip Albatross Tour.
Selain itu, Austria juga menjadi negara tempat ditemukannya mesin jahit. Sebab, mesin jahit pertama kali ditemukan oleh Josef Madersperger di Austria.
Denmark
Denmark menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan konsumsi kopi terbanyak di dunia. Menurut data yang dirilis Cafely, rata-rata penduduk di negara yang terletak di Semenanjung Jutlandia ini mengonsumsi kopi sebanyak 44.676 gelas seumur hidup mereka.
Selain terkenal sebagai negara pecinta kopi, Denmark juga terkenal karena fakta-fakta menarik lainnya. Salah satu fakta menarik dari Denmark adalah usia benderanya yang paling tua di dunia. Dilansir Visit Denmark, bendera negara ini sudah berusia 800 tahun.
Selain itu, Denmark juga merupakan negara yang tidak punya gunung. Sebab, negara ini tidak berada di daerah lempeng aktif, seperti dikutip Visit Denmark.
Swiss
Swiss menduduki peringkat ke-7 sebagai negara dengan konsumsi kopi terbanyak di dunia. Berdasarkan data yang dirilis Cafely, rata-rata penduduk di negara ini mengonsumsi kopi sebanyak 42.318 gelas seumur hidup mereka.
Sebagai negara pecinta kopi, Swiss juga punya fakta menarik yang jarang diketahui orang. Di Swiss, ada danau yang terletak di bawah tanah. Danau tersebut bernama Danau Bawah Tanah Saint-Leonard, seperti dikutip Meet Switzerland.
Selain dikenal sebagai negara pecinta kopi, Swiss juga dikenal sebagai negara pecinta anggur. Sebab, penduduk mereka sangat senang minum anggur setiap hari.
Penduduk di Swiss juga punya kebun anggur sendiri untuk memenuhi konsumsi anggur pribadi. Mereka enggan menjual produksi anggurnya ke orang dan kepada negara lain karena memilih untuk menjadikan produksi anggur mereka sebagai konsumsi pribadi.
Oleh karena itu, hanya sekitar 1 persen anggur di Swiss yang diekspor ke negara lain, seperti dikutip, Meet Switzerland.
(gas/bac)