Filipina Klaim Mary Jane akan Bebas sampai Kedubes AS di Ukraina Tutup

1 month ago 22

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Filipina, Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, mengeklaim terpidana mati kasus narkoba, Mary Jane Veloso, akan dibebaskan dari Indonesia.

Sementara itu Kedutaan Besar (kedubes) Amerika Serikat di Ukraina ditutup sementara. usai menerima ancaman serangan udara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut ulasan Kilas Internasional hari ini, Kamis (21/11).

Presiden Filipina Klaim Terpidana Mati Mary Jane akan Bebas dari RI

Presiden Filipina Ferdinand 'Bongbong' Marcos mengeklaim terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso, akan dibebaskan dari Indonesia.

"Mary Jane Veloso akan pulang," tulis Bongbong dalam unggahannya.

Bongbong mengatakan Mary Jane akan kembali ke Filipina, setelah lebih dari satu dekade Filipina berdiplomasi dan berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia untuk menunda eksekusinya.

Dia menyebut hasil pembebasan Mary Jane berkat kemitraan yang dalam dengan Indonesia. Meski begitu, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan RI memastikan Mary Jane masih berada di Lapas Yogyakarta.

Rusia Ancam Pakai Nuklir Balas Rudal Jarak Jauh Ukraina Buatan AS

Rusia melontarkan ancaman menggunakan senjata nuklir dalam merespons serangan rudal jarak jauh Ukraina yang pertama kali diluncurkan dalam invasi dan menggunakan rudal jarak jauh Amerika Serikat.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa (19/11) mengatakan serangan tersebut dapat menjadi validasi bagi Rusia untuk menggunakan senjata nuklir.

"Ya, doktrin (nuklir kami) memungkinkan untuk itu," kata Peskov dalam jumpa pers di Moskow.

Doktrin nuklir yang dimaksud Peskov merujuk pada kebijakan penggunaan senjata nuklir Rusia yang baru diperbarui dan diperluas oleh Presiden Vladimir Putin pada Selasa (19/11).

Doktrin yang telah diperbarui tersebut memungkinkan Rusia menyerang Amerika Serikat dan negara-negara Barat menggunakan senjata nuklir. Pasalnya, dalam doktrin itu, Rusia akan melihat serangan apa pun dari negara non-nuklir yang didukung negara nuklir sebagai serangan bersama.

Kedubes AS di Ukraina Tutup usai Terima Ancaman Serangan Udara

Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Kyiv, Ukraina, berhenti beroperasi usai menerima informasi akan ancaman serangan udara pada Rabu (20/11).

Melalui situs webnya, Kedubes AS menyatakan bahwa operasional mereka hari ini dihentikan dan seluruh staf kedutaan diminta untuk berlindung.

"Kedutaan Besar AS di Kyiv telah menerima informasi spesifik mengenai ancaman serangan udara yang signifikan pada 20 November. Untuk berhati-hati, Kedutaan Besar akan ditutup dan karyawan Kedubes diinstruksikan berlindung," demikian pernyataan Kedubes AS, seperti dikutip AFP.

Kedubes AS juga menyampaikan warga Amerika Serikat di Ukraina diimbau bersiap untuk segera berlindung apabila menerima pengumuman peringatan udara.

(tim/dna)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi