Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memimpin aksi kerja bakti massal membersihkan lingkungan di Denpasar, Bali, sekaligus mendorong masyarakat sekitar untuk peduli dalam menjaga kelestarian alam.
Kerja bakti ini melibatkan para pilar sosial, aktivis lingkungan hidup, aparat hingga warga Bali. Mereka bahu membahu membersihkan daerah aliran Sungai Suwung Tahura Mangrove Ngurah Rai dari tumpukan sampah plastik.
"Ini adalah sesuatu yang berusaha kami lakukan ketika kami beserta jajaran Kemensos ada kegiatan di daerah di mana kami menambah satu kegiatan seperti pagi ini kita laksanakan kerja bakti," ujar Gus Ipul kepada seribuan peserta kerja bakti di Sungai Suwung Tahura Mangrove Ngurah Rai, Selasa (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gus Ipul menilai, kegiatan ini sebagai sebuah langkah kecil, namun bisa menjadi solusi bagi masalah sosial. Jika dilakukan berkelanjutan, ia yakin bakal membentuk kebiasaan baru dari masyarakat sekitar untuk bisa lebih peduli pada lingkungan.
"Saya berdialog dengan kepala desa Pemogan. Saya tanya warganya ribuan orang. Masak kalah sama sampah. Melihat gerakan ini, saya bangga dengan apa yang sudah dilakukan," ujar Gus Ipul.
Selain membersihkan sungai, kerja bakti ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan, memperkuat kohesi sosial, serta membuka peluang ekonomi berbasis mangrove dan kelautan. Gus Ipul berharap aksi ini menjadi langkah awal menuju perubahan besar dalam membangun Indonesia yang lebih bersih dan lestari.
"Saya ingin mudah-mudahan ini jadi langkah baru yang pelan-pelan jadi langkah besar baru membangun Indonesia," ujar Gus Ipul.
Salah satu peserta dari kelompok nelayan Segara Guna, Batu Lumbang Made Kompyong mendapat kehormatan dipakaikan sepatu boot oleh Mensos. Bersama Kompyong, ada 42 nelayan lainnya yang berpartisipasi.
Foto: Arsip Kemensos.
Antusiasme warga sekitar Pemogan, Pedungan, Dauh Puri sangat tinggi untuk ikut kerja bakti selama dua jam bersama tim Sampah Watch. Mereka berharap tidak ada lagi sampah tambahan.
Tak hanya berbicara di depan peserta kerja bakti, Mensos juga turun langsung meninjau daerah aliran sungai di dampingi Sekjen Kemensos Robben Rico, Wawali Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, dan kepala desa adat setempat.
Gus Ipulberjalan kaki sejauh 2 kilometer lebih menyusuri daerah aliran sungai baik yang di hutan mangrove maupun permukiman penduduk. Dalam kesempatan ini Gus Ipul sempat berbincang ke sejumlah warga dan meminta mereka tidak membuang sampah ke sungai.
"Saya bersama pak Wawali Denpasar, ada Kadinsos dan kepala desa ingin berkolaborasi, bersinergi membikin langkah kecil bersama untuk peduli lingkungan dan tidak buang sampah sembarang," ujarnya.
Gus Ipul menjelaskan dari sisi regulasi serta sarana dan prasarana pendukung kebersihan lingkungan di Denpasar relatif sudah mencukupi.
Foto: Arsip Kemensos.
Hanya saja, menurut Gus Ipul, dari sisi kepedulian dan kesadaran warga masih perlu ditingkatkan. Indikasinya, nyaris sampah yang ada di Sungai Suwung adalah sampah domestik.
"Dari yang kita amati setiap hari banyak sampah dari hulu mayoritas sampah domestik. Ke depan saya bersama Wawali, kita usaha untuk kerja bersama, mudah-mudahan ada manfaatnya," tuturnya
"Rintisan dengan melibatkan masyarakat, mudah-mudahan 6 bulan ke depan ada kesadaran. Pemkot Denpasar sudah berbuat sekuat tenaga sarana prasaran tapi tanpa kesadaran masyarakat semua tak akan bisa sukses," ujarnya.
Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa sepemahaman dengan Gus Ipul terkait kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Menurutnya pekerjaan rumah terberat adalah meningkatkan kesadaran warga. Namun dia menyatakan siap memenuhi target yang diberikan.
"Tadi sudah dikasih arahan pak menteri dalam 6 bulan ke depan bikin daerah percontohan. Agar ada gerakan dan perubahan jaga lingkungan khususnya kepedulian masyarakat tak buang sampah," jelasnya.
"Mudah-mudahan pak menteri 6 bulan ke depan berkunjung ke sini sudah tercapai," katanya.
(ory/ory)