Hamas Minta Bantuan Rusia Bujuk Pemerintah Palestina soal Gaza

3 weeks ago 14

CNN Indonesia

Kamis, 24 Okt 2024 19:53 WIB

Hamas disebut mulai melobi Rusia, agar membujuk pemerintah Palestina bahas masa depan Gaza pasca agresi Israel. Ilustrasi. Hamas minta bantuan Rusia bujuk pemerintah Palestina, bahas masa depan Gaza. Foto: AFP/OMAR AL-QATTAA

Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok milisi Hamas disebut meminta bantuan Rusia untuk membujuk pemerintah Palestina, agar memulai negosiasi mengenai masa depan Jalur Gaza.

Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa kelompoknya telah meminta Kremlin membujuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas, untuk mulai membicarakan pemerintahan di Gaza pascaperang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut laporan Reuters, anggota politbiro Hamas, Mousa Abu Marzouk, saat ini sedang di Moskow dan bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov.

Kantor berita Rusia, RIA, mewartakan pertemuan keduanya membahas sejumlah isu mengenai pemerintahan di Jalur Gaza.

"Kami membahas isu-isu yang berkaitan dengan persatuan nasional Palestina dan pembentukan pemerintahan yang harus memerintah Jalur Gaza setelah perang," kata Marzouk, seperti dikutip RIA.

Masalah administrasi Palestina setelah agresi Israel berakhir adalah salah satu masalah paling sulit yang dihadapi Palestina.

Israel telah mengesampingkan Hamas, milisi yang diperanginya setahun terakhir ini, dalam pemerintahan Palestina pascaperang.

Israel juga tak percaya dengan Otoritas Palestina yang dipimpin Presiden Mahmoud Abbas untuk memerintah Tepi Barat dan Gaza. Abbas saat ini memerintah wilayah Tepi Barat yang sebagian diduduki oleh Israel.

Gaza sementara itu dikuasai Hamas, yang saat ini menjadi sasaran serangan brutal Zionis. Tepi Barat dan Gaza terpecah secara politik sejak Juni 2007 setelah Fatah dan Hamas berseteru.

Faksi-faksi Palestina telah menyatakan bahwa pemerintahan Palestina pascaperang adalah urusan internal. Mereka menentang permintaan Israel yang ingin ikut campur dalam pemerintahan Palestina.

Pada Juli, faksi-faksi Palestina, termasuk Hamas dan Fatah, akhirnya berkumpul di China dan berekonsiliasi. Mereka sepakat untuk bersatu guna merundingkan masa depan Palestina.

Pada 9 Oktober, para pemimpin faksi Palestina melakukan pertemuan pertama di Kairo, Mesir, sejak pertemuan di China.

Menurut pejabat media Hamas Taher Al-Nono, pertemuan itu dilakukan untuk membahas agresi Israel di Jalur Gaza, perkembangan politik dan lapangan, serta untuk menyatukan barisan nasional.

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan jika pemerintahan bersama tak kunjung disepakati, para faksi kemungkinan akan membentuk komite untuk mengelola Gaza dan membantu mengelola penyeberangan perbatasan.

Bentuk dan tanggung jawab dari komite tersebut sejauh ini masih belum jelas.

(blq/dna)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi