Jakarta, CNN Indonesia --
Perang Israel vs milisi Hizbullah di Lebanon hingga rencana Tel Aviv mencaplok Tepi Barat Palestina menjadi sorotan berita di kanal internasional pada Rabu (13/11).
Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih juga menjadi sorotan. Berikut kilas berita internasional:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hizbullah Klaim Bombardir Markas Militer hingga Pabrik Senjata Israel
Hizbullah mengeklaim telah menembakkan misil balistik ke markas militer dan sejumlah bangunan penting Israel.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok militan Lebanon tersebut mengatakan telah melakukan serangan udara dengan skuadron drone yang meledak di institusi pertahanan utama Israel di Tel Aviv.
Mereka juga mengatakan telah menembakkan salvo misil ke produsen senjata Israel, Israeli Weapons Industries (IWI).
Prabowo Tanya Solusi untuk Palestina Saat Bertemu Menlu AS Blinken
Presiden Prabowo Subianto menanyakan soal solusi atas serangan Israel ke Palestina saat berbincang dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken di American Foreign Service Association, Washington DC, Senin (11/11) malam.
"Bagaimana dengan Palestina? Apakah Anda bisa mencari solusi soal ini?", kata Prabowo melalui keterangan tertulis, Rabu (13/11).
"Kita saat ini sedang bekerja keras untuk permasalahan di sana," jawab Blinken.
Netanyahu Terseret Kasus Dugaan Kebocoran Data, Kantor PM Diselidiki
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang diselidiki, karena diduga terlibat dalam sejumlah kasus kebocoran data, salah satunya terkait keamanan Negeri Zionis.
Jaksa Agung Israel, Gali Baharav-Miara, pada Jumat (8/11) dilaporkan mengizinkan penyelidikan terhadap kantor PM Netanyahu atas sejumlah kasus, mulai dari dugaan kebocoran data, pemalsuan, hingga pergantian protokol.
Anadolu Agency melaporkan baru-baru ini, para penyelidik meluncurkan investigasi terkait dengan pencurian, manipulasi, dan kebocoran informasi di bidang militer yang diduga sengaja dibocorkan ke media asing untuk mempengaruhi opini publik.
Netanyahu Mau Caplok Tepi Barat Palestina saat Trump Resmi Menjabat
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikabarkan akan melanjutkan rencana untuk merebut Tepi Barat, Palestina, saat Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Media Israel, KAN, pada Selasa (12/11) melaporkan Netanyahu berniat mendorong kembali rencana aneksasi Tepi Barat yang sempat tertunda saat Trump masih menjabat Presiden AS dahulu.
Dalam pembicaraan tertutup, sang PM menyatakan bahwa dirinya akan memperkenalkan kembali plot aneksasi Tepi Barat dalam agenda pemerintahannya usai Trump resmi dilantik.
(rds)