Instalasi Seni Pisang Dilakban Dibeli Taipan Kripto Rp98 M, Kok Bisa?

1 month ago 24

Jakarta, CNN Indonesia --

Instalasi seni berupa pisang yang dilakban di dinding terjual senilai US$6,2 juta atau Rp98 miliar pada pekan lalu.

Instalasi itu dijual Sotheby's, Amerika Serikat, atas nama kolektor anonim. Pelelangan dimulai dari harga US$800 ribu.

Dalam waktu lima menit, tujuh penawar menaikkan Harga di atas US$5 juta atau sekitar Rp79 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Instalasi yang diberi nama "Comedian" merupakan karya seniman Italia, Maurizio Cattelan, yang dibeli pendiri platform mata uang kripto asal China, Justin Sun seharga US$6,2 juta atau Rp89 miliar.

Cattelan mengatakan karya seni itu mengomentari kekonyolan dunia seni terkait uang dan penggemar.

"Dengan cara itu, karya tersebut menjadi refleksi diri: Semakin tinggi harganya, semakin ia memperkuat konsep aslinya," kata dia, dikutip New York Times, Rabu (27/11).

Pisang dalam karya itu bukan buah yang istimewa atau mengandung unsur khusus. Cattelan membelinya dari penjual asal Bangladesh, Shah Alam, di luar Sotheby's, New York.

Alam mengetahui pisang yang dijual bernilai jutaan rupiah dari reporter New York Times.

Di kios tempat dia bekerja, satu pisang dibanderol 35 sent atau satu dolar untuk empat buah.

"Saya orang miskin," kata dia dengan suara bergetar. Alam juga tampak menitikkan air mata.

"Saya tak pernah punya uang sebanyak ini, saya tak pernah melihat uang sebanyak ini," imbuh Alam.

Alam pindah ke AS pada 2007 agar bisa dekat dengan salah satu anaknya. Ia tinggal di apartemen bawah tanah di Bronx dengan sewa per bulan US$500 atau sekitar Rp7,9 juta.

Di kios buah tersebut, dia hanya diberi upah US$12 atau sekitar Rp190 per jam. Jika diakumulasikan dalam satu pekan, Alam menghasilkan US$576 atau sekitar Rp9,1 juta.

Dalam perspektif Alam, pembeli instalasi seni dengan pisang yang berasal dari kiosnya, tak masuk akal.

"Mereka yang beli, orang macam apa mereka? Apa mereka tak tahu apa itu pisang?" kata dia ke reporter New York Times.

Pembeli instalasi seni tersebut, Justin, merasa bangga pernah memilikinya. Dia juga mengaku akan memakan pisang tersebut.

"Ini bukan cuma karya seni, ini merepresentasikan fenomena budaya yang menjembatani dunia seni, meme, dan komunitas mata uang kripto," kata dia, dikutip The Independent.

Dia yakin karya tersebut akan menginspirasi lebih banyak diskusi di masa mendatang dan akan menjadi bagian dari sejarah.

"Saya merasa terhormat menjadi pemilik pisang yang membanggakan," ujar Justin.

Tak hanya itu, sebagai bentuk terima kasih ke penjual buah, Justin akan membeli 100.000 pisang dari kios Alam.

Pisang-pisang, tersebut, lanjut dia akan didistribusikan gratis ke seluruh dunia.

"Kontribusi Alam terhadap karya seni yang luar biasa ini sangat penting, karena menyoroti berbagai kemungkinan dan nilai yang tak terbatas dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Justin.

Justin berharap bisa mengunjungi kios Alam suatu hari nanti dan menyampaikan terima kasih secara langsung.

Respons Seniman pisang dilakban

Pembuat "Comedian", Cattelan, tergerak usai mendengar tanggapan Alam. Namun, dia tak melakukan apapun atau sekedar membagi hasil penjualan karyanya.

"Reaksi penjual pisang itu menyentuh hati saya, menggarisbawahi bagaimana seni dapat bergema dengan cara yang tak terduga dan mendalam," ucap Cattelan, dikutip New York Post.

Dia lalu menegaskan seni, pada hakikatnya, tak memecahkan masalah.

"Jika memang memecahkan masalah, itu akan menjadi politik," imbuh seniman itu.

(isa/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi