CNN Indonesia
Kamis, 24 Okt 2024 11:15 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden China Xi Jinping berjanji hubungan dan kerja sama antara Beijing dengan Iran bakal semakin menguat. Hal itu diutarakan Xi saat Teheran terancam menghadapi serangan balasan Israel imbas gempuran ratusan rudalnya pada awal Oktober lalu.
Kepada Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Xi menyampaikan China bakal selalu bekerja sama dengan Iran dalam situasi apa pun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak peduli bagaimana situasi internasional dan regional berubah, China akan dengan teguh mengembangkan kerja sama persahabatan dengan Iran," kata Xi kepada Pezeshkian saat bertemu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Rusia, Rabu (23/10), seperti dikutip Al Jazeera.
Ucapan Xi Jinping itu disampaikan saat Timur Tengah membara imbas serangan Israel di Jalur Gaza Palestina dan Lebanon.
Dunia juga sedang cemas dengan ancaman serangan balasan Israel ke Iran buntut hujanan rudal balistik dan hipersonik Teheran ke Negeri Zionis pada 1 Oktober lalu.
Iran saat itu menyerang Israel karena genosida Zionis di Palestina dan Lebanon. Serangan juga diluncurkan sebagai balasan atas kematian pemimpin milisi Hamas Palestina Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah.
Israel telah bersumpah bakal membalas Iran atas hujanan ratusan rudal tersebut. Tel Aviv bahkan dikabarkan sedang menyiapkan serangan besar-besaran untuk Iran.
Lebih lanjut, ucapan Xi Jinping juga dilontarkan setelah Amerika Serikat berjanji bakal membantu Israel untuk membalas serangan Iran.
Penasihat keamanan AS Jake Sullivan pada awal Oktober lalu menegaskan rentetan rudal Iran merupakan eskalasi signifikan yang dilakukan Teheran. Oleh sebab itu, Washington akan bekerja sama dengan Israel untuk memberi konsekuensi berat ke Iran.
"Ini adalah eskalasi signifikan yang dilakukan Iran. Ini telah menjadi peristiwa yang penting. Kami telah menjelaskan bahwa akan ada konsekuensi yang berat atas serangan ini. Kami akan bekerja sama dengan Israel untuk mewujudkannya," kata Sullivan saat diwawancarai wartawan Gedung Putih dilansir Reuters.
Pada Senin (21/10), misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menyampaikan kekhawatiran serius bahwa AS kemungkinan terlibat "secara langsung" dalam serangan balasan yang akan dilancarkan Israel.
Kekhawatiran itu disampaikan melalui sebuah surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan presiden Dewan Keamanan.
"Pernyataan provokatif ini sangat mengkhawatirkan karena menunjukkan adanya persetujuan terselubung dan dukungan eksplisit dari Amerika Serikat terhadap agresi militer Israel yang tidak sah terhadap Iran," demikian isi surat tersebut.
Iran menuduh AS terlibat melalui penyediaan keahlian teknis dan senjata canggih termasuk sistem pertahanan udara yang mutakhir kepada Israel.
Iran pun menyalahkan Washington atas keterlibatan "dalam agresi Israel terhadap Iran dan segala akibatnya."
(blq/rds)