CNN Indonesia
Selasa, 22 Okt 2024 15:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Israel menuding kelompok milisi Hizbullah menyimpan uang tunai sebesar $500 juta atau sekitar Rp7,7 triliun di sebuah bunker yang terletak di bawah rumah sakit di pinggiran Ibu Kota Beirut, Lebanon.
Dalam konferensi pers pada Senin (21/10), juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan bunker Hizbullah ditemukan berada di bawah Rumah Sakit Sahel di Dahiyeh, yang menyimpan uang ratusan dolar dan emas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bunker tersebut diklaim sebagai salah satu tempat pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bersembunyi sebelum ia tewas pada 27 September lalu.
Uang-uang di dalam bunker itu pun disebut digunakan Hizbullah untuk membangun kekuatan mereka.
"Bunker itu sengaja ditempatkan di bawah rumah sakit dan menyimpan lebih dari setengah miliar dolar dalam bentuk tunai dan emas," kata Hagari, seperti dikutip Times of Israel.
Menurut Hagari, pemerintah Lebanon mesti menyita uang dan emas tersebut agar tak digunakan Hizbullah untuk menyerang Israel. Uang itu juga harus disita karena menurutnya merupakan uang rakyat Lebanon yang telah dicuri oleh Hizbullah.
"Uang itu seharusnya bisa digunakan untuk merehabilitasi Lebanon, tapi malah digunakan untuk merehabilitasi Hizbullah," ujarnya.
Hagari menegaskan saat ini Angkatan Udara Israel tengah memantau area bunker di sekitar rumah sakit. Kendati begitu, ia meyakinkan bahwa Israel tak akan menyerang RS Sahel.
Hizbullah sejauh ini belum memberikan komentar atas tuduhan Israel.
Direktur Rumah Sakit Sahel, Fadi Alameh, sementara itu telah membantah bahwa area rumah sakitnya menjadi lokasi bunker Hizbullah.
Dilansir dari The Guardian, tak lama setelah melontarkan tuduhan, Israel langsung memerintahkan warga Dahiyeh evakuasi. Militer menyatakan akan mulai menyerang gedung-gedung di daerah itu sehingga warga harus menjauh 500 meter dari sana.
Sekitar satu jam dari perintah evakuasi, serangan udara pun mulai diluncurkan. Salah satu serangan terjadi tepat di depan pintu masuk rumah sakit universitas Rafik Hariri, rumah sakit umum terbesar di Lebanon.
Setidaknya empat orang tewas dan 24 orang terluka dalam serangan tersebut.
(blq/rds)