Jakarta, CNN Indonesia --
Jumlah penonton film 12.12: The Day di layanan streaming Korea Selatan melonjak setelah drama darurat militer yang diumumkan Presiden Yoon Suk Yeol pada 3 Desember.
Berdasarkan catatan Dewan Perfilman Korea (KOFIC) per Rabu (11/12), lonjakan penonton film kudeta militer itu mencapai 1.000 persen atau sekitar 1.150 penayangan melalui layanan IPTV SK Btv, LG UPlus tv, Genie TV.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angka tersebut dihitung pada 4 Desember atau satu hari setelah deklarasi darurat militer Presiden Yoon. Jumlah itu 1.085 persen lebih tinggi dari 97 penayangan pada 3 Desember atau malam saat darurat militer diumumkan.
Korea JoongAng Daily memberitakan film tersebut juga naik 20 peringkat pada tangga box office online KOFIC, berada di posisi No. 3 pada 4 Desember. Pada hari sebelumnya, film itu berada di posisi 23.
Sedangkan per 11 Desember, film yang dibintangi Hwang Jung-min, Jung Woo-sung, hingga Jung Hae-in itu sudah berada di posisi ke-4.
Jumlah penayangan film ini menunjukkan peningkatan yang stabil sejak 4 Desember, dengan 1.000 penayangan pada 5 Desember, 1.395 pada 6 Desember, dan 1.893 pada 7 Desember.
Peningkatan itu menjadi fenomena baru karena umumnya jarang sebuah film kembali ke peringkat teratas box office daring lebih dari setahun setelah perilisan awalnya.
12.12: The Day dirilis pada 22 November 2023. Peringkatnya kini sama dengan film-film rilisan 2024, seperti I, The Executioner, Love in the Big City, dan Amazon Bullseye.
Film tersebut juga masuk daftar Top 10 Netflix di Korea dengan menempati posisi kedua pada 11 Desember. Film itu tidak ada dalam daftar selama sepekan sebelumnya, 25 November hingga 1 Desember.
Ketika tayang di bioskop Korea Selatan, 12.12: The Day menarik lebih dari 13 juta penonton, yakni 13.128.419, yang membuatnya menduduki peringkat ke-9 dalam tangga film terlaris sepanjang masa untuk penonton kumulatif di Korea.
Film itu baru-baru ini turut memenangkan Best Picture dalam Blue Dragon Film Awards ke-45 pada 30 November dan menjadi perwakilan Korea Selatan untuk dikirimkan ke Piala Oscar 2025.
12.12: The Day mengambil latar di Seoul pada akhir 1970-an, tepatnya ketika terjadi kudeta militer di Korea pada 12 Desember 1979.
Cerita berpusat tentang dua karakter yang menjadi figur penting di balik kudeta militer tersebut. Chun Doo-kwang (Hwang Jung-min) merupakan dalang di balik rencana kudeta pada 12 Desember 1979.
Chun Doo-kwang yang menjabat sebagai Kepala Komando Keamanan itu harus menghadapi suatu konfrontasi mencekam selama sembilan jam dengan Lee Tae-shin (Jung Woo-sung).
Tae-shin merupakan Komandan Pertahanan Ibu Kota yang dengan berani menentang kudeta itu meski harus menanggung risiko pribadi yang begitu besar.
12.12: The Day bisa disaksikan di Catchplay+, iQIYI, dan Vidio.
Sementara itu, Presiden Yoon Suk Yeol sebelumnya mengumumkan darurat militer untuk membasmi "kekuatan antinegara" pada 3 Desember.
Setelah deklarasi tersebut, 190 anggota parlemen berkumpul di Majelis Nasional untuk memberikan suara pada mosi untuk mencabutnya. Mosi tersebut disahkan dengan suara bulat oleh anggota parlemen.
Enam jam setelah deklarasi Presiden Yoon, Kabinet menyetujui mosi tersebut, sehingga mengakhiri darurat militer.
Setelah itu, pemungutan suara untuk memakzulkan presiden diadakan pada Sabtu (7/12), yang kemudian dibatalkan di Majelis Nasional.
Sebanyak 195 surat suara diberikan, angka itu kekurangan 5 suara untuk memenuhi 200 suara yang dibutuhkan untuk memulai penghitungan.
Pemungutan suara rahasia tidak berlaku, karena pemakzulan presiden membutuhkan dua pertiga dari semua anggota parlemen, atau 200 dari 300, untuk meloloskannya.
(chri)