CNN Indonesia
Selasa, 19 Nov 2024 14:55 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk pertama kalinya mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan negaranya untuk berperang melawan Rusia.
Lampu hijau itu diberikan usai Rusia menembakkan ratusan rudal dan pesawat nirawak yang menyasar infrastruktur listrik Ukraina pada Minggu (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sejumlah pejabat AS, izin itu diberikan untuk membantu Ukraina melawan pasukan Rusia yang kini telah didukung oleh pasukan Korea Utara. Saat ini, ribuan prajurit Pyongyang telah berada di wilayah Kursk, barat Rusia, untuk membantu Moskow merebut kembali wilayah tersebut.
Kursk telah menjadi lokasi Ukraina menempatkan pasukan usai melancarkan serangan balasan mendadak pada musim panas lalu, tepatnya pada Agustus. Sebagian wilayah itu kini di bawah kendali pasukan Ukraina.
Dilansir dari The New York Times, para pejabat AS mengatakan Biden memberikan izin karena melihat dinamika yang terjadi di medan perang.
Mereka berujar Biden khawatir bahwa pasukan Rusia bakal mampu mengalahkan pasukan Ukraina di Kursk akibat keterlibatan pasukan Korut.
Sejak setahun lalu, badan intelijen AS telah melaporkan bahwa Korut berencana memasok Rusia dengan rudal balistik jarak jauh. Laporan intelijen itu pun membuat Biden dilema, ditambah dengan kehadiran pasukan Korut di Rusia saat ini.
Oleh sebab itu, Biden mengizinkan Ukraina mempertahankan diri menggunakan senjata jarak jauh buatan Washington. Biden sendiri sudah memasok beberapa ratus rudal jarak jauh ATACMS ke Ukraina sejak mendengar laporan intelijen mengenai rencana Korut memasok Rusia dengan rudal balistik jarak jauh.
Saat itu, Biden mengizinkan Ukraina menggunakan ATACMS hanya di wilayah kedaulatan Ukraina, termasuk Semenanjung Crimea yang kini diduduki Rusia. Ia tak mengizinkan Kyiv menggunakan senjata tersebut untuk menyerang ke dalam wilayah Rusia.
Ukraina sejak itu pun menggunakan ATACMS dalam serangannya di Crimea dan Laut Hitam. Oleh sebab itu, tak diketahui berapa banyak rudal ATACMS yang tersisa di gudang senjata Ukraina untuk dipakai dalam serangan di wilayah Kursk.
ATACMS adalah rudal balistik supersonik yang bisa menyerang jauh ke dalam Rusia dengan jangkauan hingga 306 kilometer.
Menurut Institute for the Study of War, ada sekitar 250 sasaran militer Rusia yang berada dalam jangkauan ATACMS.
(blq/rds)