CNN Indonesia
Selasa, 22 Okt 2024 14:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Prancis Emmanuel Macron mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melanjutkan perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza pasca kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar.
Desakan itu ia sampaikan saat bertelepon dengan Netanyahu pada Senin (21/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terbunuhnya Yahya Sinwar harus menjadi kesempatan untuk memulai babak baru perundingan guna mencapai gencatan senjata di Gaza, menjamin pembebasan seluruh sandera, dan memungkinkan bantuan kemanusiaan dapat dikirimkan dalam skala besar," demikian kata Macron menurut pernyataan resmi pemerintah Prancis.
Macron juga menyampaikan Israel mesti memastikan infrastruktur dan warga sipil di Lebanon aman selama operasi militer Zionis di sana. Ia turut mendesak gencatan senjata segera disepakati di Lebanon.
"[Saya juga] mengecam tindakan yang dilakukan tentara Israel terhadap markas UNIFIL," kata Macron.
Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, hingga kini terus berlangsung sejak diluncurkan pada Oktober 2023 lalu. Baik Hamas dan Israel belum ada yang menyetujui kesepakatan gencatan senjata, yang telah dimediasi oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir.
Lebih dari 42.600 warga Palestina meninggal dunia selama agresi ini. Nyaris 100.000 orang juga mengalami luka-luka.
Sejak 23 September, operasi militer Israel pun meluas hingga ke Lebanon, buntut serangan terus menerus oleh kelompok milisi Hizbullah. Hizbullah menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas dengan Hamas.
Menurut Otoritas kesehatan Lebanon, sekitar 2.500 orang tewas dan lebih dari 11.500 orang terluka akibat serangan Israel di Lebanon sejak tahun lalu.
Dalam percakapan telepon tersebut, Macron sebetulnya tak hanya menyampaikan desakan terhadap Netanyahu, tetapi juga menyatakan keprihatinannya atas serangan yang terjadi di kediaman Netanyahu pada 19 Oktober lalu.
Ia berujar serangan tersebut tak bisa diterima. Ia pun menegaskan kembali komitmen Prancis terhadap keamanan Israel.
Macron juga berbincang dengan Netanyahu mengenai peran Iran dalam krisis di Timur Tengah. Ia meyakinkan Netanyahu bahwa Prancis akan melanjutkan dialog dengan otoritas Iran guna mendapatkan jaminan terkait program nuklir, program balistik, serta kebijakan regional Teheran.
"Presiden Prancis dan Perdana Menteri Israel sepakat untuk tetap berhubungan dekat," demikian keterangan resmi pemerintah Prancis.
(blq/rds/bac)