KILAS INTERNASIONAL
tim | CNN Indonesia
Selasa, 19 Nov 2024 07:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Komunitas Muslim di Amerika Serikat mengakui kecewa usai mendukung Donald Trump di pilpres, karena sang presiden terpilih memilih pejabat pro-Israel di kabinetnya.
Sementara itu Iran mengecam dan mengutuk Israel, setelah pasukan Zionis membunuh juru bicara milisi Hizbullah di Lebanon pada Minggu (17/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ulasannya dalam Kilas Internasional hari ini, Selasa (19/11).
Warga Muslim AS Menyesal Pilih Trump Gegara Tunjuk Pejabat Pro-Israel
Warga Muslim Amerika Serikat yang mendukung Donald Trump di Pilpres AS 2024 merasa kecewa karena sang presiden terpilih memilih pejabat pro-Israel dalam kabinetnya.
Mereka kecewa akan orang-orang yang dipilih Trump masuk kabinetnya. Sebab, mereka menilai Trump sudah memasukkan orang-orang yang pro-Israel ke dalam pemerintahan yang bakal dipimpinnya.
Saat ini, Trump sudah menunjuk beberapa orang untuk mengisi jabatan-jabatan penting di kabinetnya. Salah satunya adalah seorang senator dari Partai Republik, Marco Rubio, yang ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri.
Selain Rubio, Trump juga sudah mencalonkan mantan Gubernur Arkansas Mike Huckabee, untuk menjadi duta besar AS di Israel. Sama dengan Rubio, Huckabee juga merupakan salah satu pejabat pro-Israel yang tidak mendukung solusi dua negara untuk Palestina.
Kim Jong Un Serukan Militer Tambah Kekuatan Nuklir Tanpa Batas
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyerukan militer meningkatkan kekuatan nuklir tanpa batas dan segera menyelesaikan persiapan perang.
Kim menekankan kepada para pejabat militer untuk terus memperkuat kekuatan nuklir demi misi pencegahan perang.
Ia pun menyebut kerja sama trilateral Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang sebagai faktor kritis yang mengancam perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Iran Kutuk Serangan Israel yang Bunuh Jubir Hizbullah: Aksi Teroris
Iran mengutuk keras serangan Israel yang menyebabkan juru bicara milisi di Lebanon, Hizbullah, Afif Al Nabulsi tewas pada Minggu (17/11).
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Esmail Baghaei mengatakan serangan Israel merupakan "tindakan teroris dan agresif".
"[Ini juga merupakan upaya Israel] untuk membungkam mereka yang mengungkap kejahatan di Palestina dan Lebanon," kata Esmail.
(tim/dna)