Review Serial: Squid Game 2

2 weeks ago 11

Jakarta, CNN Indonesia --

Squid Game 2 memikul tugas beban berat karena harus memenuhi ekspektasi penonton yang telah menunggu selama tiga tahun. Tugas itu awalnya terjawab meyakinkan pada episode awal, tetapi mulai menimbulkan tanya di separuh akhir cerita.

Saya mencoba memahami dilema Hwang Dong-hyuk, sang kreator yang mau tak mau harus memecah babak baru perjalanan Seung Gi-hun (Lee Jung-jae) menjadi dua musim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalah durasi memaksa dirinya membagi satu perjalanan utuh itu menjadi dua musim, dan bagian pertamanya terungkap di Squid Game 2. Pembagian itu rasanya menjadi penyebab kuat munculnya perasaan mengganjal setelah tujuh episode Squid Game 2 rampung ditonton.

Dua episode pertama, Bread and Lottery serta Halloween Party, sebenarnya mampu membuat antusiasme meluap. Squid Game 2 berangkat dengan cerita yang solid saat Seung Gi-hun kembali muncul dengan tekad baru.

Eksekusi episode pertama, khususnya, benar-benar digarap dengan bagus dari segala sisi. Hwang Dong-hyuk mengerjakan skenario serta mewujudkannya menjadi adegan yang rapi dan intens dari awal hingga akhir.

Ia menyuguhkan kabar setiap karakter lama dengan mulus dan porsi yang sesuai. Aspek belakang layar itu semakin sempurna dengan penampilan para pemeran yang meyakinkan.

Squid Game Season 2Review Squid Game Season 2:Squid Game 2 berangkat dengan cerita yang solid saat Seung Gi-hun kembali muncul dengan tekad baru. (dok. Netflix via IMDb)

Di antara semua pemeran, Gong Yoo menjadi bintang yang paling bersinar ketika muncul lagi sebagai salesman yang juga disapa The Recruiter.

Ia akhirnya mendapat jatah layar yang lebih banyak meski kembali berstatus bintang tamu. Namun, sepanjang satu episode kemunculannya, Gong Yoo dapat menghadirkan karakter ikonis itu menjadi semakin dominan dalam cerita.

Penampilan singkat itu begitu berkesan, bahkan hingga Gong Yoo pantas masuk posisi tiga besar pemeran paling menonjol di Squid Game 2 walau hanya tampil satu episode.

Episode kedua juga tetap berkesan sebagai momen Hwang Dong-hyuk menebar benih-benih cerita yang akan kelak dipanen. Saya pun merasa episode ini sebagai ajang memanaskan mesin sebelum melaju kencang hingga episode akhir.

Namun, perkiraan itu ternyata meleset dari yang disuguhkan Hwang Dong-hyuk. Ia justru melaju dengan arah kreatif yang berbeda.

Beberapa perubahan itu memberikan kesegaran baru bagi musim kedua. Kekhawatiran cerita menjadi monoton sanggup terbantahkan berkat terobosan-terobosan ini.

Gong Yoo dalam video promosi serial Squid Game 2 (2024). (Netflix)Review Squid Game 2: sepanjang satu episode kemunculannya, Gong Yoo dapat menghadirkan karakter ikonis itu menjadi semakin dominan dalam cerita. (Netflix)

Sebut saja klausul baru yang berlaku dalam edisi ini, bahwa kelanjutan permainan bisa ditentukan dari voting para pemain. Aturan tersebut menghadirkan warna baru di balik permainan maut tersebut.

Hwang Dong-hyuk mencoba memotret sifat asli manusia yang rela bertaruh karena tak kenal rasa puas, bahkan jika nyawa taruhannya.

Dong-hyuk juga menghadirkan keseruan lain lewat permainan yang dilombakan. Ia hanya menyisakan satu permainan (Red Light, Green Light) dari musim pertama, sementara jenis permainan lainnya benar-benar baru.

Kreator sekaligus sutradara itu juga kembali membuktikan kemampuannya menciptakan momen ikonis dari permainan anak kecil. Kali ini, lagu Round and Round dari permainan Mingle berhasil membius penonton hingga terngiang di kepala.

Kehadiran para pemeran baru juga berhasil memperkaya warna. Pemilihan karakter Squid Game 2 terbilang jitu karena bisa merekrut banyak pemeran jempolan.

Beberapa yang paling melekat, di antaranya Cho Hyun-ju (Park Sung-hoon), Kim Jun-hee (Jo Yu-ri), Thanos (Choi Seung-hyun), Kang No-eul (Park Gyu-young), hingga duo Park Yong-sik (Yang Dong-geun) dan Jang Geum-ja (Kang Ae-shim).

[Gambas:Video CNN]

Pujian tinggi rasanya pantas diberikan pada Park Sung-hoon dan Choi Seung-hyun yang bisa memancarkan pesona dari perspektif karakter masing-masing.

Sung-hoon yang menarik perhatian sejak awal dikenalkan sebagai karakter transgender itu mampu melampaui ekspektasi. Ia menunjukkan kemampuan serba bisa ketika menjadi Hyun-ju dengan segala kompleksitasnya.

Bintang Queen of Tears itu, bagi saya, punya perkembangan karakter yang paling solid dan memuaskan dari awal hingga akhir musim kedua. Ia pun menjadi satu dari segelintir karakter baru yang sudah matang secara cerita ketika menatap musim ketiga mendatang.

Sedangkan, untuk Choi Seung-hyun alias TOP, memerankan Thanos bagaikan pekerjaan mudah. Karakter itu seolah menyatu dalam dirinya, seperti sifat nyeleneh dan semaunya sendiri.

Namun, di luar itu, muncul beberapa catatan yang mengganjal dari Squid Game 2. Season 2 ini bagai kehilangan nuansa dramatis, suatu aspek yang sangat mencolok di musim pertama.

Ada beberapa hal yang dinilai menjadi alasan absennya nuansa dramatis dari setiap episode. Salah satu di antaranya adalah terlalu banyak benih yang ditebar Hwang Dong-hyuk lewat para karakter.

Plot serial itu menampilkan arc Seung Gi-hun dan para peserta baru, tetapi kemudian tidak memberikan resolusi yang jelas hingga ending musim kedua.

Porsi permainan dalam cerita ini juga lebih sedikit dibanding musim pertama. Bagi para penonton yang terpincut Squid Game karena terbawa suasana tegang dari permainan maut, musim ini tentu kurang gereget.

[Gambas:Youtube]

Nuansa dramatis itu kian tipis karena hingga tujuh episode, hanya ada segelintir karakter yang tewas akibat permainan. Padahal, salah satu yang paling ikonis dari musim pertama adalah kematian peserta yang mengubah sudut pandang Seung Gi-hun.

Namun, pada akhirnya, Squid Game 2 tidak bisa dicap sebagai kelanjutan yang buruk mengingat beberapa poin plus di dalamnya. Sang kreator juga rasanya menyiapkan ini sebagai jembatan menuju musim ketiga sekaligus terakhir Squid Game.

Sama seperti peserta, Hwang Dong-hyuk bagai bertaruh lewat musim kedua yang penuh tanda tanya dan menggantung. Pertaruhan itu pun baru akan terjawab dalam musim terakhir Squid Game yang dijadwalkan tayang pada 2025.

(end)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi