tim | CNN Indonesia
Senin, 11 Nov 2024 04:40 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Putra Mahkota sekaligus pemimpin de facto Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) membahas hubungan bilateral kedua negara dalam percakapan telepon, Minggu (10/11) malam.
Percakapan keduanya berlangsung kala Iran tengah sengit berperang dengan Israel. Keduanya terlibat saling serang sejak Teheran menembakkan ratusan rudal hipersonik dan balistik ke Israel pada awal Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan dalam percakapan bersejarah itu Pezeshkian dan MbS sepakat memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Iran dan Saudi sempat memutus hubungan diplomatik beberapa tahun silam menyusul rivalitas di Timur Tengah yang meningkat.
Pezeshkian juga menyampaikan bahwa dirinya tidak dapat menghadiri pertemuan gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang akan diadakan pada Senin (11/11) di Riyadh karena jadwalnya yang padat.
Sebagai gantinya, Pezeshkian mengatakan bahwa Wakil Presiden Mohammad Reza Aref akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Pezezhkian juga mengapresiasi inisiasi Saudi terkait pertempuran Liga Arab dan OKI ini untuk membahas situasi di Timur Tengah. Ia percaya pertemuan tersebut akan menghasilkan langkah nyata untuk menghentikan kejahatan rezim zionis Israel di Jalur Gaza Palestina dan Lebanon.
Sementara itu, MbS juga turut berterima kasih kepada Pezeshkian atas kesempatan bertelepon tersebut. MbS disebut menyatakan pemahamannya atas situasi yang dihadapi Iran endoakan "saudara-saudara kami di Iran" kesuksesan.
MbS juga menyebut bahwa hubungan antara Iran dan Arab Saudi kini berada pada titik penting dalam sejarah, dan berharap agar hubungan bilateral dapat mencapai tingkat tertinggi.
Ia menambahkan bahwa dirinya akan berdiskusi dengan Wakil Presiden Iran. Dalam percakapan itu, Pangeran MbS kembali mengundang Pezeshkian untuk berkunjung ke Arab Saudi.
Menanggapi undangan Pezeshkian untuk berkunjung ke Iran, MbS mengatakan bahwa akan menjadi suatu kehormatan baginya untuk mengunjungi Iran ke depannya.
(rds/rds)