Entrepreneur 2024, Langkah Awal Menuju Ponpes Jombang Mandiri Ekonomi

4 weeks ago 15

Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam rangka memeriahkan Jombang Fest 2024, Pemkab Jombang menggelar rangkaian acara dalam rangka memperingati Hari Jadi Pemkab Jombang ke-114, Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-79, dan Hari Santri Nasional. Acara yang berpusat di Alun-Alun Jombang ini tak hanya menampilkan festival budaya, pameran produk unggulan, serta hiburan, tetapi juga menghadirkan Seminar Entrepreneur 2024 yang bertajuk Forum Digitalisasi Ekonomi dan Pemasaran Produk Pesantren.

Seminar ini menghadirkan pengusaha milenial yaitu Rizky Arief Dwi Prakoso selaku CEO HMNS, Adrijanto Muljono selaku CEO Smartfren yang diwakili oleh Kharis Wiseso. Hadir juga sebagai narasumber Direktur Bank Jombang Afandi Nugroho, perwakilan BPJPH Nurhanuddi, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhiyasa.

Semangat kemandirian ekonomi menjadi misi besar yang diusung oleh Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo. Dalam sambutannya, Teguh berharap agar masyarakat Jombang, khususnya di lingkungan pondok pesantren, dapat lebih mandiri secara ekonomi melalui berbagai upaya pemberdayaan yang disajikan dalam seminar ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teguh meyakini bahwa kemandirian ekonomi pondok pesantren dapat membawa dampak positif bagi perekonomian lokal dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

"Hari ini kita hadirkan para pakarnya. Ini yang akan menceritakan uraian terkait bagaimana kita mengembangkan Jombang dari sisi peningkatan ekonomi, digitalisasi, dan lain lain. Teman-teman disini akan menceritakan dari latar belakangnya masing-masing," jelas Teguh.

Teguh mengharapkan, cerita dari para pengusaha yang diundang dalam kegiatan ini dapat memberikan inspirasi, seperti cara memberdayakan dan mengemas UMKM, khususnya UMKM pada ponpes. Diharapkan pula seminar ini akan menginspirasi pengelola untuk membuat ponpesnya mandiri yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi di lingkungan ponpes.

Salah satu narasumber yaitu CEO HMNS Rizky Arief mengajak para peserta untuk berani bermimpi besar, bahkan hingga ke pasar internasional, seperti yang ia capai dengan brand parfumnya yang telah berhasil menembus pasar global sejak berdiri pada 2018.

Melalui pengalamannya, Rizky menegaskan bahwa kunci sukses adalah keberanian untuk memulai bisnis dan kesabaran dalam menghadapi berbagai tantangan.

"Jangan takut gagal. Semua usaha harus dimulai dengan perjuangan yang penuh kesabaran. Sebab besarnya HMNS pun juga dimulai dari marketing door to door," ungkapnya.

Gemarikan: Menuju Zero Stunting

Pemkab JombangFoto: Arsip Pemkab Jombang.

Sementara itu pada kesempatan terpisah, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Jombang ke-114, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Ketaprik) Kabupaten Jombang menyelenggarakan Gemarikan Berantas Stunting pada Senin (14/10) pagi. Kegiatan di alun-Alun Jombang ini merupakan bagian dari perhelatan akbar Jombang Fest 2024 dengan tema Spirit Jombang Inspirasi Negeri.

Kegiatan ini bagian dari upaya Pemkab Jombang dalam menekan prevelensi stunting sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo. Salah satu upaya menuju zero stunting itu dilakukan melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang diinisiasi oleh Dinas Ketaprik Kabupaten Jombang ini.

Gemarikan Berantas Stunting ini dihadiri oleh 1091 undangan, termasuk 591 balita stunting dari seluruh kecamatan dan 500 santri yang ada di Kabupaten Jombang. Mereka yang hadir mendapatkan Goodie Bag berisi Ikan Lele berbumbu sebanyak 1kg dan minyak goreng premium 1liter.

Kepala Dinas Ketaprik Nur Kamalia menyebut kegiatan telah dilaksanakan sejak 8 Agustus 2024 ini penting karena sebagai bentuk memberantas stunting sekaligus mengenalkan gerakan makan ikan bagi para santri ponpes.

"Tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan akan pentingnya konsumsi ikan bagi para orang tua balita dan juga santri pondok pesantren", tutur Nur Kamalia.

Sebagai informasi, prevalensi stunting di Jombang saat ini telah mencapai 18% dari target 2024 13%. Karena itu, menurutnya, mengonsumsi ikan baik untuk memberantas stunting karena mengandung protein dan juga omega 3 untuk pertumbuhan dan perkembangan otak.

Nur Kamalia berharap melalui Gemarikan Berantas Stunting dapat meningkatkan konsumsi ikan untuk mendukung pertumbuhan dan status gizi balita sehingga berdampak terhadap penurunan stunting dan dapat mewujudkan Kabupaten Jombang bebas stunting.

Adapun Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo menyampaikan apresiasi kepada Dinas Ketaprik Kabupaten Jombang yang telah memfasilitasi kegiatan gerakan makan ikan untuk memberantas stunting ini.

"Semoga kegiatan ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan konsumsi ikan dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Jombang," jelas Pj Bupati Jombang Teguh Narutomo.

Pemkab JombangFoto: Arsip Pemkab Jombang.

Teguh menjelaskan, stunting merupakan permasalahan nasional yang disebabkan kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan anak. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan fisik, kecerdasan, dan produktivitas anak di masa depan. Anak stunting juga berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis saat dewasa.

"Salah satu penyebab utama tingginya angka stunting adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi dan bahaya stunting, yang menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk mengatasinya," ucapnya.

Teguh menjelaskan, ikan sangat relevan dalam mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting. Ikan merupakan sumber protein yang memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan produk hewani lainnya. Protein dari ikan sangat baik untuk pertumbuhan sel-sel tubuh manusia.

Ikan laut yang mengandung asam lemak omega-3, dan omega-6 atau asam linoleat dari ikan air tawar berperan penting dalam menciptakan asupan gizi yang optimal. Mengonsumsi ikan secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta mencegah penyakit kronis seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke, dan kanker.

"Saya mengajak semua pihak yang hadir, baik dari organisasi wanita, organisasi keagamaan, sekolah, maupun pondok pesantren, untuk ikut serta mempromosikan Gerakan Makan Ikan dengan harapan dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, dan berkarakter," ujarnya.

"Kami juga mendorong para pembudidaya perikanan dan kelompok pengolah serta pemasar hasil perikanan (poklasar) untuk terus berinovasi dalam meningkatkan hasil produksinya, sehingga produk perikanan bisa menjadi oleh-oleh khas Jombang yang dapat mendongkrak perekonomian masyarakat," pungkasnya.

(ory/ory)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi