Jakarta, CNN Indonesia --
Indonesia International Hospital Expo ke-36 menandai tonggak penting dalam perkembangan industri kesehatan di tanah air. Acara yang dibuka para Rabu (16/10) di Jakarta Convention Center (JCC) ini tidak hanya menjadi ajang pameran, namun juga menjadi wadah bagi para ahli dan inovator untuk memamerkan teknologi kesehatan terbaru.
Terlebih, dalam waktu bersamaan juga turut dibuka Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) XVI, Seminar Nasional PERSI XX, serta Seminar Tahunan Patient Safety XVIII. Rangkaian kegiatan tersebut akan diselenggarakan hingga Sabtu (19/10).
Pembukaan dilakukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Nunung Nuryartono, Wakil Ketua Dewan Pengawas PERSI Kuntjoro Adi Purjanto, serta Ketua Umum PERSI Bambang Wibowo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada sambutannya, Bambang menyatakan rangkaian kegiatan Kongres dan Seminar PERSI diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari kalangan rumah sakit.
"Semua kegiatan ini kami selenggarakan untuk mendukung rumah sakit Indonesia untuk terus meningkatkan kualitasnya, sesuai tema yang kita usung, Rumah Sakit Tumbuh, Tangguh, dan Berkualitas untuk Semua," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/10).
Sementara itu, Nunung menyatakan pentingnya dukungan kalangan rumah sakit dan kesehatan bagi pembangunan manusia Indonesia, termasuk program pemerintah dalam menanggulangi stunting dan tuberkolosis.
Sebagai informasi, Indonesia Hospital Expo 2024 ditargetkan dikunjungi 12.000 orang per hari. Sedangkan jumlah peserta pameran mencapai lebih dari 600 perusahaan dan institusi.
Capaian itu menjadikan acara ini sebagai pameran industri kesehatan terbesar di Asia Tenggara. Selain pengunjung domestik, setiap tahunnya pelaku sektor kesehatan dari berbagai negara juga menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin.
Direktur Marketing & Finance PT. Okta Sejahtera Insani selaku penyelenggara Hospital Expo 2024, Yudha Imam Sutedja, menyatakan acara ini diselenggarakan bersama PERSI sebagai organisasi RS yang menghimpun 2.799 RS dari 32 provinsi serta menaungi 18 asosiasi RS.
Acara ini juga didedikasikan bagi pemilik dan CEO rumah sakit (RS), manajemen RS, tenaga kesehatan, divisi purchasing RS, kalangan perbankan, digital health provider, sales dan marketing alat kesehatan, anggota organisasi kesehatan, hingga masyarakat umum.
"RS-RS peserta rangkaian acara PERSI serta kalangan kesehatan lainnya, setiap tahun memanfaatkan pameran ini sebagai momentum mengeksplorasi dan memenuhi kebutuhan atas produk dan jasa kesehatan terkini. Mereka memang sudah memasukkan pameran ini sebagai agenda tahunan berbelanja peralatan baru maupun untuk kepentingan peremajaan atau update," kata dia.
Ia menjelaskan, para pengunjung dapat melihat bahkan mencoba langsung berbagai produk dan jasa, terutama alat kesehatan (alkes) terkini, yang dipamerkan di area seluas 9.527 m2.
Area pameran sendiri ditempati 78% peserta dari Indonesia dan 22% global. Perusahaan global di antaranya berasal dari Tiongkok, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, Austria, dan Amerika Serikat.
Produk dan jasa kesehatan yang dipamerkan, terdiri dari ambulans, peralatan anastesi, peralatan laboratorium klinis dan reagen, consumables, peralatan gigi, alat diagnosis, alat sekali pakai, peralatan tindakan gawat darurat, endoscopy dan bronchoscopy, ENT dan peralatan mata, dan peralatan hemodialisa.
Di samping itu juga dipamerkan tempat tidur RS, sistem informasi RS, hingga peralatan dapur dan mesin laundri, pakaian seragam medis, gas medis, layanan RS dan pelatihan, peralatan ortopedi, peralatan bedah, serta peralatan kecantikan.
Tidak ketinggalan layanan bangunan kantor dan arsitektur, patient central monitor, farmasi dan peralatannya, peralatan fisioterapi, peralatan radiologi, peralatan pernafasan, peralatan sterilisasi, sistem pengolahan air limbah, peranti teknologi informasi, dan yang lainnya.
Pada kesempatan ini, diselenggarakan pula Business Matching Forum yang menjadi kesempatan para pelaku industri kesehatan nasional, bertemu langsung dengan para buyer serta memperluas relasi dengan distributor dalam dan luar negeri.
Selain mengusung kepentingan business to business, ajang IHE setiap tahunnya juga memperhatikan kebutuhan masyarakat umum akan edukasi serta peralatan kesehatan pribadi.
Beberapa di antaranya, alat cek gula darah, tekanan darah, termometer, kursi roda, kruk, hingga pemerah ASI. Terdapat pula pemeriksaan kesehatan gratis, seperti pengecekan gula darah, golongan darah, tekanan darah, lemak tubuh, asam urat, kolesterol, serta melakukan kegiatan donor darah.
Ajang ini juga menghadirkan edukasi kesehatan yang terdiri atas tiga sesi temu wicara di Hall B JCC.
Pada Kamis (17/10) pukul 09.00-12.00, akan berbicara Presiden Yayasan Multipel Sklerosis Indonesia (YMSI), R.A. Kanya Puspokusumo, dan Sekretaris YMSI, Riwanti Estiasari, membawakan topik 'Diagnosis MS/Neuromyelitis Optica (NMO) dan Pentingnya Menjaga Kualitas Hidup Setelah Terdiagnosis MS/NMO'.
Di hari yang sama pukul 13.00, tampil motivator kesehatan dan penulis buku, Handrawan Nadesul, yang akan membawakan topik 'Semua Bisa Panjang Umur', serta peluncuran buku dengan judul yang sama.
Sedangkan topik kesehatan mental akan dibahas dalam sesi berjudul 'Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental untuk Kualitas Hidup yang Lebih Baik' pada Sabtu (19/10) pukul 10.00-12.00, oleh psikolog klinis Yayasan Pulih, Ika Putri Dewi.
(rir)