2 hours ago
1
Gibran Rakabuming Raka dan Joko Widodo (Jokowi) / Kolase
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Presiden ke-7 Jokowi memerintahkan relawannya mendukung Prabowo-Gibran untuk dua periode. Hal itu mendapat sorotan dari publik.
Sejumlah partai meresponsnya dengan dingin. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta agar tak terburu-buru.
“Ojo kesusu (jangan buru-buru). Kalau belum saatnya sholat, jangan azan dulu. Biarkan Pak Prabowo yang sekarang aktif menjalin, berpidato di panggung dunia, biarkan dulu," kata kader PKB Jazilul dikutip Kamis (25/9/2025).
Sementara PDIP, meminta lebih baik fokus masalah rakyat. Menurutnya, perlu membicarakan nasib kelompok pekerja rentan.
“Bicara masalah nelayan, buruh, fokus prioritas utama bagi PDI Perjuangan,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Sementara itu, eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu menilai pernyataan Jokowi itu sebagai ancaman.
“Sudah 2 (dua) kali Jokowi “mengancam” Presiden @prabowo,” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Selasa (23/9/2025).
Pertama, ia mengatakan pada 6 Juni 2025. Saat itu, Jokowi menanggapi isu pemakzulan Gibran.
Bekas Wali Kota Solo itu menegaskan, pemilihan presiden satu paket. Jika salah satu jatuh, maka keduanya harus jatuh.
“6 Juni 2025 : soal pemaksulan Gibran : Pemilihan Presiden itu satu paket, maknanya: kalau mau jatuhkan anak saya, maka Prabowo juga harus jatuh,” jelasnya.
Kedua, baru-baru ini, pada 19 September 2025. Permintaan Jokowi agar Prabowo-Gibran dua periode, baginya sebuah ancaman.
Bahwa di pemilihan presiden mendatang, Prabowo mesti berpasangan dengan anaknya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
