CNN Indonesia
Senin, 25 Nov 2024 18:54 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Politikus Partai Gerindra sekaligus Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dilaporkan ke Bawaslu DKI Jakarta karena pernyataan yang diduga menyinggung SARA.
Laporan dilayangkan oleh seorang warga Jakarta Selatan bernama Samuel David. Samuel mempermasalahkan pernyataan Maruarar tentang pemilih nonmuslim meninggalkan Pramono Anung dan Rano Karno karena dukungan Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya selaku warga masyarakat Jakarta melaporkan apa yang diucapkan oleh Maruarar Sirait yang menyatakan bahwa pemilih nonmuslim akan meninggalkan Pramono dan Bang Doel," kata Samuel saat ditemui di Kantor Bawaslu DKI Jakarta, Senin (25/11).
Samuel mengatakan laporannya ini bukan berarti dirinya mendukung Prmono. Dia hanya khawatir pernyataan itu memicu kembali pembelahan masyarakat Jakarta seperti Pilkada 2017.
Samuel merasa senang Pilgub DKI Jakarta 2024 berjalan damai dan menyenangkan. Namun, hal itu tercoreng dengan pernyataan Maruarar.
"Terutama saya nonmuslim, gitu. Jadi pas baca berita ini kok jadi ingat 2017, gitu. Kok, ini masih ada lagi sih, muslim dan nonmuslim? Soal Pilkada ini kan bukan soal muslim dan nonmuslim, gitu loh," ujarnya.
Samuel melampirkan tautan berita daring tentang pernyataan Maruarar. Laporannya sudah diterima Sentra Gakkumdu dengan tanda bukti bernomor 025/PL/PG/Prov/12.00/XI/2024.
Gakkumdu, kata Samuel, akan melakukan pemeriksaan awal terhadap laporan itu. Dia akan dikabari tentang kelanjutan pelaporan itu sekitar dua hari ke depan.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Maruarar Sirait untuk meminta tanggapan atas pelaporan itu. Namun, Maruarar tidak merespons pesan yang dikirimkan hingga berita ini tayang.
Sebelumnya, Maruarar menyebut akan ada pergerakan pemilih setelah Anies Baswedan mendukung Pramono-Rano. Menurutnya, warga nonmuslim beralih ke Ridwan Kamil dan Suswono.
"Begitu Pram dan Rano Karno mendapatkan dukungan dan kampanye Anies, saya yakin basis-basis non-muslim, itu akan berkurang yang mendukung," kata Ara pada jumpa pers survei Indikator Politik Indonesia di Jakarta, Jumat (22/11).
(dhf/wis)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.