Pilihan Saham Berpeluang Cuan Pekan Ini

2 months ago 24

Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 53 poin atau minus 0,74 persen ke level 7.161 pada Jumat (15/11) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp11,6 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 48,9 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat satu kali, sementara empat hari sisanya melemah. Tak heran, performa indeks pun melemah 1,73 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Mengatakan selama periode tanggal 11 sampai dengan 15 November 2024 kemarin, perdagangan saham ditutup bervariasi.

Tercatat kapitalisasi pasar bursa turun sebesar 1,46 persen dari Rp12.241 triliun menjadi Rp12.063 triliun pada pekan lalu. Sementara, rata-rata volume transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 48,51 persen dari 21,54 miliar menjadi 48,51 miliar lembar saham.

Rata-rata frekuensi transaksi harian turun sebesar 1,77 persen dari 1,3 juta kali transaksi menjadi 1,28 juta kali transaksi. Adapun rata-rata nilai transaksi harian meningkat sebesar 5,09 persen dari Rp11,67 triliun menjadi Rp12,28 triliun.

"Pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp517,12 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp29,11 triliun," kata Aulia seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (15/11).

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

Vice President Marketing, Stertegy, and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham akan bergerak cenderung melemah terbatas dalam rentang level support 7.055 dan resistance 7.327.

Hal tersebut seiring indikator relative strength index (RSI) yang menunjukkan masuk ke dalam area jenuh jual.

Oktavianus mengatakan pasar menantikan rilis keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan tetap di level 6 persen, terlebih pasca pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dalam beberapa waktu terakhir.

"Meski demikian, hal ini akan menjadi sentimen negatif untuk pasar, terlebih jika pemangkasan suku bunga acuan tidak sesuai ekspektasi pasar," katanya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (17/11).

Di samping itu, Oktavianus juga melihat pasar dipengaruhi oleh pembagian dividen interim dari beberapa emiten yang masih akan menjadi pemanis bagi pasar, meski ia melihat dividen yield cenderung moderat.

"Investor dapat wait and see terlebih dahulu dan konfirmasi jika terjadi penguatan atau bertahan di atas demand zone saat ini maka peluang teknikal rebound dapat terjadi," katanya.

Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi. Pertama, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk atau ADRO yang ditutup menguat 2,35 persen ke posisi 3.920 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ADRO dapat menyentuh level 4.170 pada pekan ini.

Kedua, saham PT Rukun Raharja Tbk atau RAJA yang ditutup menguat 3,47 persen ke posisi 2.090 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi RAJA dapat menyentuh level 2.290 pada pekan ini.

Ketiga, saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk atau ESSA yang ditutup menguat 1,2 persen ke posisi 840 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi ESSA dapat menyentuh level 915 pada pekan ini.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperingatkan bahaya koreksi indeks sepekan ini. Ia mengatakan gerak IHSG bakal rawan, dengan prediksi support di 6.998 dan resistance 7.354.

"Kami perkirakan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh rilis suku bunga China, rilis suku bunga BI, pergerakan harga komoditas dunia dan nilai tukar," katanya.

Ia menyarankan tiga saham yang diprediksi masih bisa mendulang cuan. Pertama, milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk alias BRIS dengan rentang gerak 2.900-3.000.

Kedua, Herditya menyarankan emiten berkode ULTJ. Ia menilai saham PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk yang turun tipis 2,31 persen sebelumnya bisa menguat sampai level 1.765.

Sedangkan yang ketiga adalah milik PT Hartadinata Abadi Tbk dengan potensi gerak 388 hingga 400. Emiten ini naik sekitar 0,53 persen pada perdagangan yang lalu.

[Gambas:Video CNN]

(pta/pta)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi