Segudang Ancaman Mengintai Kalau Ojol Dilarang Minum Pertalite Cs

1 month ago 25

ANALISIS

Feby Febrina Nadeak | CNN Indonesia

Jumat, 29 Nov 2024 07:37 WIB

Pemerintah dinilai keterlaluan jika mengeluarkan ojol dari penerima subsidi BBM karena driver adalah pekerja sektor informal yang pendapatannya tak pasti. Pemerintah dinilai keterlaluan jika mengeluarkan ojol dari penerima subsidi BBM karena driver adalah pekerja sektor informal yang pendapatannya tak pasti. (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pengemudi ojek online (ojol) terancam tak lagi bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Hal itu dilontarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Ia memberi sinyal ojol tak akan diberi pertalite cs karena merupakan kegiatan usaha.

"Enggak (masuk kriteria). Ojek dia kan pakai untuk usaha. Ojek itu alhamdulillah, kalau motor itu, motor punya saudara-saudara kita (ojol), yang bawa motornya. Tapi sebagian kan juga punya orang yang kemudian saudara-saudara kita yang bawa itu dipekerjakan. Masa yang kayak gini di subsidi?" katanya saat ditemui di kediamannya, Jakarta, Rabu (27/11) seperti dikutip dari detik.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Bahlil menyebut pengemudi ojol atau driver masih bisa menerima subsidi apabila memenuhi kriteria.

"Tetapi kita hitung baik-baik, yang jelas bijaksana, untuk bijaksana," imbuhnya.

Tak tinggal diam, para driver ojol pun menanggapi pernyataan Bahlil tersebut. Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia menolak keras rencana tersebut, bahkan mengancam akan melakukan protes secara besar-besaran jika pemerintah benar-benar melarang mereka mengonsumsi pertalite cs.

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan pernyataan yang disampaikan Bahlil tersebut menantang para pengemudi ojol.

"Pernyataan yang disampaikan Pak Bahlil ini merupakan pernyataan menantang kami para pengemudi ojol untuk melakukan protes besar terhadap pemerintah, blunder apalagi yang akan disampaikan pemerintah ini?" kata Igun, Kamis (28/11) seperti dikutip dari detik.com.

"Tiba-tiba Menteri ESDM menolak ojol sebagai penerima BBM bersubsidi karena bukan angkutan publik, sehingga kami anggap hal ini merupakan hal yang tidak dapat kami terima. Jika sampai ojol tidak dapat menerima atau mengisi BBM bersubsidi nanti, maka pastinya akan terjadi gelombang aksi unjuk rasa besar-besaran di seluruh Indonesia untuk memprotes keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini," sambungnya.

Lantas tepatkah mendepak ojek online dari daftar penerima subsidi BBM sehingga ojol dilarang mengonsumsi pertalite cs?

Direktur Riset di Bright Institute Andri Perdana menilai langkah Bahlil melarang ojol mendapatkan BBM subsidi karena merupakan kegiatan usaha sangat tidak tepat. Apalagi banyak yang memilih sebagai driver ojol atas dasar keterpaksaan karena terbatasnya lapangan pekerjaan.

Pemerintah, katanya, perlu mengetahui kondisi perekonomian mayoritas driver ojol saat ini sangat memprihatinkan. Apalagi banyak yang memilih sebagai driver ojol atas dasar keterpaksaan karena minimnya lapangan pekerjaan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sambungnya, driver ojol dihitung sebagai "bekerja sendiri" atau self-employed.

"Walaupun dari golongan ini ada sekian persen pekerja yang memiliki pendapatan tinggi, namun secara proporsi hampir seluruh pekerja dalam golongan ini merupakan pekerjaan yang sangat rentan dan berpenghasilan rendah, yang mayoritas berbentuk usaha mikro dan pengemudi ojol tersebut," katanya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (28/11).


Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi