Telkom Sukses Jalankan Bisnis Tanpa Abaikan Misi Pembangunan 3T

1 month ago 19

Jakarta, CNN Indonesia --

Tak perlu pergi ke wilayah perbatasan untuk membuktikan ketimpangan akses terhadap internet di Indonesia belum merata. Berkunjung saja ke Kecamatan Gunung Meriah, Deli Serdang, Sumatera Utara. Akses internet belum dirasakan semua warga, termasuk pelajar.

Daerah ini termasuk area blank spot, yakni wilayah yang belum ada akses layanan informasi dan komunikasi, seperti internet.

Padahal, keberadaan internet seperti menghadirkan dunia. Informasi milik semua orang karena bisa diakses semua pihak, termasuk soal pengetahuan. Sayangnya, bagi anak-anak di Gunung Meriah sana internet masih menjadi barang mewah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untungnya, itu cerita di masa lalu. Sebab, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan internet di sana. Melalui anak usahanya, Telkomsat, BUMN telekomunikasi ini membuktikan komitmen untuk memajukan pendidikan di Tanah Air, termasuk di area blank spot yang tak diminati operator lain.

Lewat program Telkomsat Berbagi, Telkom bahkan menyediakan layanan internet satelit gratis di SMK Negeri 1 STM Hulu, Gunung Meriah pada 20 Oktober 2023. Internet gratis itu berbasis satelit yang dikenal sebagai Mangoesky.

Layanan Mangoesky adalah solusi broadband berbasis satelit yang memungkinkan masyarakat di wilayah yang belum terjangkau oleh jaringan kabel ADSL, fiber optik, ataupun layanan seluler kecepatan tinggi lainnya, untuk dapat menikmati akses internet yang andal. Inovasi ini merupakan kabar baik bagi masyarakat di daerah rural, terutama daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T).

Sebagai BUMN, Telkom tentu mendapat penugasan dari pemerintah. Tak cuma mengejar untung, Telkom sebagaimana BUMN lainnya mengemban tugas melayani publik.

Sebagai BUMN di sektor telekomunikasi, tentu penugasan kepada Telkom mayoritas yang berkaitan dengan program pemerintah untuk mewujudkan pemerataan digital di Indonesia, khususnya di daerah 3T.

Telkom membangun infrastruktur telekomunikasi di Tanah Air melalui Indonesia Digital Network (IDN). Program IDN berfokus pada pembangunan dan penyediaan konektivitas yang menghubungkan seluruh titik hingga ke pelosok negeri.

Infrastruktur telekomunikasi digital tersebut antara lain mencakup fiber optic dan kabel terestrial di darat, submarine cable di laut, serta satelit di udara. Hal itu dilakukan dalam upaya mendorong kesejahteraan masyarakat digital yang berdaya saing, sejalan dengan visi pemerintah yakni pembangunan infrastruktur.

Hingga Semester I 2024, Telkom telah menghubungkan Sabang sampai Merauke melalui 177.190 kilometer (km) fiber optik, serta membangun lebih dari 43 ribu tower memperkuat akses telekomunikasi di darat. Telkom juga memiliki tiga satelit, yakni Satelit Telkom 3S, Merah Putih, serta Merah Putih 2 yang baru saja diluncurkan pada februari 2024 lalu.

Sementara untuk layanan mobile, Telkom Group melalui Telkomsel memiliki lebih dari 265 ribu Base Transceiver Station (BTS), di mana 716 di antaranya merupakan BTS 5G.

Dari sisi bisnis, tentu saja penugasan tersebut tak menguntungkan. Perusahaan telekomunikasi swasta mayoritas 'ogah' masuk daerah 3T. Nilai investasinya besar, balik modal lama, pasar pun sedikit.

Itulah yang membedakan Telkom dengan lainnya. BUMN tak sekedar menghitung bisnis, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia Indonesia, serta perekonomian bangsa. Dengan adanya internet, pelaku UMKM di daerah terpencil tetap bisa mengenalkan produk mereka kepada pasar yang luas, tak tersekat letak geografis.

Tetap Untung Meski Ditugasi 'Proyek Buntung'

Namun, banyaknya penugasan 'tak menguntungkan' itu tak serta-merta membuat Telkom ogah-ogahan putar otak mencari untung. Buktinya, Telkom bisa tetap profit meski dibebani banyak pekerjaan rumah.

Emiten berkode TLKM itu mencatatkan peningkatan pendapatan senilai Rp149,2 triliun pada 2023 atau naik 1,30 persen dari 2022, yakni Rp147,3 triliun. Laba bersih Telkom pun tembus Rp24,6 triliun. Angka ini meleseat 18,3 persen dibanding 2022.

Telkom pun menetapkan pembagian dividen sebesar 72 persen dari laba bersih 2023 atau senilai Rp17,68 triliun. Setoran dividen itu melonjak 6,5 persen dari tahun sebelumnya. Untuk kas negara, Telkom membagikan dividen Rp9,21 triliun.

Selain Telkom, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI juga menjadi salah satu diantara 20 grup perusahaan di Indonesia yang menjadi penyumbang setoran pajak dan dividen terbesar.

Pada 2023 BRI menyetorkan Rp45,34 triliun yang berasal dari pembayaran Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai & Bea Materai, Pajak Penghasilan Badan, Dividen dan Pajak Daerah. Khusus untuk dividen, BRI menyetorkan Rp25,71 triliun ke kantong negara tahun lalu.

Tahun transformasi Telkom

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menyebut tahun 2023 merupakan key milestone yang kritikal bagi Telkom dalam bertransformasi.

"Alhamdulillah, Telkom mencatatkan kinerja cukup baik yang tentunya ini tidak lepas dari dukung karyawan dan seluruh stakeholder yang terlibat," kata Ririek dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023, Mei silam.

"Atas nama manajemen, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan para stakeholder kepada Telkom untuk terus memberikan kontribusi terbaik serta mampu tumbuh berkelanjutan," imbuhnya.

Berdasarkan catatan dalam laporan tahunan perusahaan, Telkom konsisten membagikan dividen lima tahun berikut:

2019: Rp15,26 triliun
2020: Rp16,64 triliun
2021: Rp14,85 triliun (pandemi covid-19)
2022: Rp16,60 triliun
2023: Rp17,68 triliun

Berkat besarnya jumlah setoran dividen ke pemerintah, Telkom masuk daftar 10 BUMN penyetor dividen terbesar ke negara pada 2024. Kementerian BUMN mencatat setoran dividen BUMN per Juli 2024 tembus Rp85,5 triliun. Sumbangsih tersebut melampaui target dividen yang ditetapkan pemerintah di tahun ini, yaitu Rp85 triliun.

Kemudian, jika dibandingkan penerimaan negara pada 2023, dividen BUMN tahun ini naik sekitar Rp4,5 triliun. Pada 2023, setoran perusahaan pelat merah ke negara sebesar Rp81 triliun.

Daftar 10 BUMN penyumbang dividen terbesar di 2023:

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Rp25,71 triliun

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Rp17,17 triliun

3. PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID: Rp11,21 triliun

4. PT Pertamina (Persero): Rp9,35 triliun

5. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk: Rp9,21 triliun

6. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp6,27 triliun

7. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk: Rp3,09 triliun

8. PT Pupuk Indonesia (Persero): Rp1,21 triliun

9. PT Pelabuhan Indonesia (Persero): Rp1 triliun

10. PT Bank Tabungan Negara (Persero): Rp420 miliar

Selain jadi penyumbang dividen terbesar ke kas negara, Telkom juga masuk daftar 10 BUMN dengan setoran pajak tertinggi pada 2023. Kementerian BUMN mencatat setoran pajak BUMN tembus Rp439 triliun yang disumbang oleh 20 perusahaan pelat merah.

Dalam daftar penyetor pajak jumbo itu, Telkom berada di peringkat ketiga dengan total setoran pajak mencapai Rp33,119 miliar pada 2023.

Berikut daftar 10 BUMN penyumbang pajak terbesar pada 2023:

1. PT Pertamina (Persero): Rp224.530 miliar

2. PT PLN (Persero): Rp52.385 miliar

3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk: Rp33.119 miliar

4. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Rp26.624 miliar

5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Rp25.979 miliar

6. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp10.454 miliar

7. PT Pupuk Indonesia (Persero): Rp10.061 miliar

8. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: Rp8.923 miliar

9. PT Mineral Industri Indonesia (Persero): Rp7.227 miliar

10. PT Pelabuhan Indonesia (Persero): Rp5.666 miliar

(pta)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi