
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sutradara film Sayap-sayap Patah, Denny Siregar, ikut menyoroti maraknya kasus keracunan yang dialami pelajar usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dikatakan Denny, peristiwa ini menunjukkan lemahnya standar penanganan di Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara maju.
"Kalau di negara maju, masalah keracunan apalagi massal, bisa digugat dalam bentuk class action," ujar Denny di X @Dennysiregar7 (25/9/2025).
Ia menilai, di banyak negara, keracunan massal justru akan berujung pada langkah hukum hingga ganti rugi bagi korban.
"Negara harus memberikan ganti rugi kepada korban-korban keracunan,” tandasnya.
Denny menambahkan, dalam praktiknya pejabat yang bertanggung jawab biasanya akan memilih mundur karena kehilangan kepercayaan publik.
Bahkan, parlemen disebut akan bereaksi keras dengan menuntut investigasi menyeluruh terhadap pemerintah.
"Pejabatnya mundur karena sudah kehilangan kepercayaan. Parlemen marah besar dan menuntut pemerintah investigasi semua,” sebutnya.
Denny bilang, situasi berbeda terjadi di Indonesia. Menurutnya, inilah alasan mengapa negeri ini masih kerap disebut negara berkembang.
"Jadi paham kan, kenapa kita disebut negara berkembang,” kuncinya.
Sebelumnya, keracunan massal kembali terjadi di Jawa Barat. Kali ini, ratusan pelajar di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Ratusan pelajar tersebut menjadi korban setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Data sementara mencatat ada 364 anak terdampak, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA atau SMK sederajat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: