
FAJAR.CO.ID, KOTA BANDUNG -- Kasus keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) menimbulkan kekhawatiran baru bagi siswa bahkan orang tua siswa. Mereka khawatir keselamatan jiwa mereka akibat keracunan makanan.
Kendati sejauh ini belum ada korban jiwa akibat keracunan makanan MBG, namun masyarakat tetap mewanti-wanti potensi itu. Apalagi jika melihat video yang banyak beredar mengenai kondisi siswa saat keracunan MBG.
Terkait peristiwa keracunan massal dari program MBG, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku bakal memanggil kepala program Makan Bergizi Gratis (MBG) tingkat Jabar, guna mengetahui teknis pelaksanaan MBG di wilayahnya.
Rencananya pertemuan akan dilakukan pada Senin (29/9/2025) mendatang, sekaligus membahas langkah terkait keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di Kabupaten Bandung Barat.
“Senin saya akan mengundang Kepala MBG perwakilan wilayah Jawa Barat untuk membahas secara bersama-sama, mengevaluasi peristiwa-peristiwa yang terjadi,” kata Dedi di Kantor DPRD Kota Bandung, Kamis (25/9).
Dari peristiwa keracunan massal yang terjadi, ia mengaku akan meminta evaluasi terkait dapur MBG apakah higienis atau tidak. Termasuk melakukan audit terhadap dapur-dapur MBG yang ada.
"Yang kedua evaluasi jenis-jenis bahan makanan, yang digunakan apakah itu merupakan bahan makanan yang bermutu atau tidak," ujarnya.
Pihaknya juga akan mengevaluasi terkait jam masak MBG. Ia menyebut apabila jam memasak mulai pukul 00.00 sedangkan disajikan ke siswa pukul 12.00 WIB relatif terlalu lama.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: