CNN Indonesia
Minggu, 08 Des 2024 16:12 WIB
Maluku, CNN Indonesia --
Sekelompok massa yang menolak hasil Pilkada Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Maluku melakukan perusakan terhadap Kantor KPU Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Jumat (6/12) malam.
Kepala Polres Seram Bagian Timur AKBP Agus Joko Nugroho mengatakan akibat insiden tersebut, dua polisi luka ringan.
"Massa mulai beraksi sekitar pukul sepuluh malam (22.00 WIT). Unjuk rasa dari massa pendukung paslon INA AMA yang kemudian melakukan aksi pelemparan batu dan perusakan kantor KPU," ujar Nugroho melalui keterangan tertulis, Minggu (8/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut insiden itu bermula ketika massa pendukung dari pasangan calon nomor urut 2, INA AMA (Rohani Vanath-Madja Rumatiga) yang berjumlah sekitar 200 orang mendatangi kantor KPU sekitar pukul 21.00 WIT. Saat itu sedang rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara. Massa memprotes KPU SBT yang dinilai telah melakukan kecurangan.
Setelah berkumpul beberapa ibu-ibu mulai melakukan orasi. Mereka mengaku tidak percaya dengan kinerja KPU dan menduga telah terjadi pelanggaran mulai tingkat TPS, PPK dan KPU.
Kurang lebih setengah jam berorasi, massa aksi memaksakan masuk di ruang rapat pleno. Mereka melakukan pengrusakan terhadap pagar dan pintu samping kantor KPU yang disertai dengan aksi pelemparan batu.
Polisi kemudian mengamankan salah satu warga berinisial AS (47) warga Desa Bula. AS diamankan karena hendak memaksakan masuk ke kantor KPU.
Polisi sempat melerai massa aksi, Kapolres AKBP Agus Joko Nugroho yang turun langsung ke lokasi sempat menemui massa aksi.
Nugroho sempat meminta massa aksi agar segera membubarkan diri karena saat ini rapat pleno rekapitulasi sementara skorsing hingga menunggu hasil koordinasi dengan KPU.
Massa aksi pun membubarkan diri. Tak berselang lama atau sekitar kurang lebih satu jam atau sekitar pukul 23:10 WIT, massa dari pendukung paslon nomor urut 2, INA AMA kembali mendatangi kantor KPU. Mereka mendapatkan informasi bahwa rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara telah kembali dilanjutkan oleh Ketua KPU SBT.
Massa pun beraksi namun sempat berhasil diamankan oleh polisi. Dalam pengamanan ini Briptu Satrio Adi Wijayanto dan Bripka Bayu Firmansyah terluka. Briptu Satrio terluka sobek akibat lemparan batu. Sementara Bripda cedera ringan pada tangan kanan.
Briptu Satrio dan Bripka Bayu mendapatkan perawatan medis oleh tenaga kesehatan di bagian Dokpol Polres Seram Bagian Timur.
Kapolres Seram Bagian Timur AKBP Agus Joko Nugroho menambahkan anggota massa aksi yang merusak kantor KPU nama mereka sudah dikantongi.
Untuk membatasi massa pendukung paslon nomor urut 2, polisi melakukan penutupan jalur ke arah Kantor KPU. Mulai depan gudang logistik (Gedung Serbaguna), Hotel Mutiara, lapangan Futsal hingga Kantor Pajak.
(sai/isn)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.