Tim RIDO soal Pilkada Jakarta: Peserta Kalah Semua, Golput yang Menang

1 month ago 20

CNN Indonesia

Senin, 09 Des 2024 09:39 WIB

Tim Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyoroti angka golput yang tinggi, bahkan menganggap golput pemenang di Pilgub Jakarta 2024. Tim hukum pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) akan maju ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menggugat hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024. (CNN Indonesia/Sakti Darma Abhiyoso)

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menyoroti angka golput yang tinggi di Pilgub Jakarta 2024.

Mereka bahkan menganggap Pilgub Jakarta dimenangkan oleh golongan putih alias golput, bukan dimenangkan oleh oleh paslon Pramono Anung dan Rano Karno.

Golput merujuk pada orang yang tidak mencoblos, baik karena alasan teknis maupun politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Paslon) 01 menang? Tidak! 03 menang? Tidak! 02 menang? Tidak! Peserta kalah semua, yang menang golput. Fakta, bukan kata saya," jelas Koordinator Tim Pemenangan RIDO Ramdan Alamsyah dalam Konferensi Pers di DPD Golkar Jakarta, Jakarta Pusat, Minggu (8/12).

Angka golput di Pilkada Jakarta 2024 mencapai 3.489.614 orang atau setara dengan 42,48 persen. Ramdan menuding Komisi Pemilihan Umum (KPU) ikut andil dari hasil tersebut.

Menurutnya, ada pembiaran 802.147 warga Jakarta tak memilih. Ramdan menyoroti absennya formulir C pemberitahuan-KWK sebagai undangan pencoblosan, di mana diklaim tak terdistribusikan ke warga Jakarta.

"Kalau data ini dianggap lucu-lucu, pasangan (Pramono Anung-Rano Karno) sekalipun angka perolehan suara menang di 2 juta, tetap saja golput yang menang di angka 3 juta," tegasnya.

"Digabungkan pun golput dengan (suara) 01 dan 02, ini suaranya pun mirip-mirip. Pertanyaannya, ada apa? Apakah mau disalahkan masyarakat? Hari ini KPU menyalahkan masyarakat, 'Karena masyarakat sudah jengah', masyarakat mana?" sambung Ramdan.

Tim RIDO mempertanyakan kinerja KPU, khususnya KPUD DKI Jakarta. Padahal, menurutnya KPUD Jakarta menerima anggaran hampir Rp1 triliun untuk menggelar pesta demokrasi ini.

Ia juga turut mengkritik kinerja Badan Pengawas Pemilu (Pemilu). Tim RIDO merasa setumpuk laporan dugaan kecurangan di Jakarta 'dicuekin', tak ada tindak lanjut sama sekali.

"Andai kata Bawaslu sebagai pengawas pemilu menjalankan tupoksinya dengan baik dan benar, maka persentase ikut sertanya masyarakat akan lebih tinggi daripada hari ini. Dan ini yang terjadi kenapa kita kemudian walk out. Itu sudah kami sampaikan jauh hari, sebelum adanya perhitungan dan rekapitulasi suara," tutupnya.

(tim/isn)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi