ANALISIS
CNN Indonesia
Rabu, 20 Nov 2024 10:58 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mulai mengambil langkah politik mereka di Pilgub Jakarta 2024.
Jokowi turun ke gelanggang untuk memenangkan pasangan nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono pada Pilgub Jakarta 2024. Ia secara terbuka mendukung duet RK-Suswono yang disokong Koalisi Indonesia Maju (KIM)
Dukungan terbuka Jokowi yang juga mantan Gubernur Jakarta ini disampaikan ketika bertemua para relawan dan RK di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (18/11) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari ini, Jokowi kembali bertemu dengan RK dalam acara pelantikan Perkumpulan Keluarga Besar Putra Jawa Keturunan Sumatera (Pujakesuma) DKI Jakarta di Padepokan Pencak Silat TMII.
Sementara Anies secara halus memberi sinyal mendukung Pramono Anung-Rano Karno. Anies telah menerima kunjungan Pram-Rano di kediamannya di Jakarta pada (15/11) lalu.
Anies kembali bertemu dengan Pram-Rano hari ini. Kali ini, Anies mengajak para ulama dan habib untuk berkumpul bersama jagoan PDIP di Pilgub Jakarta 2024.
Namun, Anies hingga kini belum mengatakan secara gamblang bahwa dirinya mendukung Pram-Rano untuk memperebutkan kursi Jakarta 1.
Lantas, siapa yang akan lebih kuat dalam memberikan pengaruh elektabilitas di Pilkada Jakarta 2024?
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai kerelaan Anies dan Jokowi turut terlibat dalam Pilkada Jakarta tak terlepas dari upaya tarikan paslon yang bersaing.
Ia menilai setiap paslon di Pilkada Jakarta saling berusaha meraih dukungan dari tokoh yang dianggap masih memiliki pengaruh di Jakarta.
"Setiap paslon baik Pram-Rano maupun RK-Suswono, membutuhkan ya arahan untuk menang, dan apapun resource ke arah sana akan dioptimalkan sebaik mungkin," kata Agung kepada CNNIndonesia.com, Selasa (19/11) malam.
Agung menjelaskan kebutuhan setiap paslon akan tokoh berpengaruh itu kemudian sejalan dengan kepentingan politik Anies dan Jokowi.
Ia menilai Anies dan Jokowi memiliki kepentingan agar gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024-2029 mampu menjembatani kepentingan politiknya pasca keduanya tak memiliki jabatan apapun.
"Apa kepentingannya bagi Anies, kita tahu dia butuh panggung, dia butuh kanal untuk menjalankan aspirasi politiknya di masa depan, dan sedikit banyak itu punya kemiripan dengan Pram-Rano atau partai pengusungnya PDIP," ujar Agung.
"Sementara di sisi Pak Jokowi, ya sedikit banyak, dia punya basis di Jakarta, punya legacy di sana, dan apa arahan dan kepentingannya ya Pak Jokowi ingin memastikan punya peranan strategis juga di 2029 dalam konteks Jakarta," sambungnya.
Berlanjut ke halaman berikutnya...
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.