Jakarta, CNN Indonesia --
Hasil survei terbaru dari dua lembaga berbeda, Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia, menunjukkan perbedaan mencolok dalam elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta.
Survei LSI yang dirilis pada Rabu (23/10) kemarin mencatat elektabilitas pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Rano), berada di posisi teratas dengan raihan 41,6 persen.
Sedangkan, hasil survei Poltracking yang baru saja dipublikasikan pada Kamis (24/10), mencatat pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) justru memiliki elektabilitas tertinggi sebanyak 51,6 persen, cukup untuk memenuhi syarat kemenangan 50 persen plus satu suara di putaran pertama Pilkada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan tingkat kepercayaan sebanyak 95 persen, pendekatan survei yang digunakan oleh LSI dan Poltracking sedikit berbeda, meskipun keduanya menggunakan metode serupa. Berikut perbandingannya.
Hasil Survei LSI
Persentase Hasil
Berdasarkan hasil survei LSI, pasangan Pram-Rano unggul dengan elektabilitas 41,6 persen. Pasangan ini berada di posisi teratas, diikuti oleh pasangan RIDO dengan 37,4 persen. Sementara, pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun), hanya meraih 6,6 persen.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dalam paparannya pada Rabu (23/10), menekankan bahwa selisih elektabilitas antara Pramono-Rano dan RIDO tidak signifikan secara statistik.
"Sementara margin of error survei ini kan 2,9 persen, jadi sebetulnya secara statistik kita tidak tahu siapa yang unggul. Jadi secara statistik Pramono dengan Ridwan Kamil ini sama kuat pada saat ini," kata Djayadi.
Metode Sampling
Survei LSI dilakukan pada 10-17 Oktober 2024 dengan menggunakan metodemultistagedengan asumsisimple random sampling. LSI mengambil sebanyak 1.200 responden dengan margin of error 2,9 persen. Survei dilaksanakan melalui wawancara tatap muka dengan sampel yang berasal dari seluruh Kota Administrasi di Provinsi Daerah Khusus Jakarta dalam kurun waktu delapan hari.
Dukungan Mayoritas Pemilih Anies ke Pram-Rano
Survei LSI juga menemukan bahwa mayoritas pemilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024 lebih condong mendukung Pram-Rano di Pilkada Jakarta 2024.
"Pendukung Anies yang di pemilu lalu 41 persen lebih itu 42,1 persen dukung Pramono-Rano, 32 persen ke Ridwan Kamil-Suswono," ucap Djayadi.
Selain itu, mayoritas pemilih Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga tetap solid mendukung Pram-Rano dengan angka mencapai 64,5 persen, sementara hanya 25,6 persen dari pemilih Ganjar-Mahfud yang memilih RIDO.
Di sisi lain, RIDO lebih diunggulkan oleh pemilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024, dengan 45,1 persen mendukung pasangan ini. Namun, Djayadi menambahkan bahwa dukungan untuk Pramono-Rano di kalangan pemilih Prabowo juga cukup signifikan, yaitu di kisaran 38 persen.
Tren Elektabilitas
Menurut hasil survei LSI, elektabilitas pasangan Pramono-Rano menunjukkan tren kenaikan dibanding survei sebelumnya, sedangkan elektabilitas RIDO cenderung mengalami penurunan.
"Dari empat survei yang dirilis ke publik ini, ada kecenderungan penurunan elektabilitas RIDO, sementara dukungan terhadap Pram-Rano naik dari 28,4 persen pada September, sekarang menjadi 41,6 persen," ujar Djayadi.
Sedangkan, elektabilitas pasangan Dharma-Kun cenderung stabil, tanpa peningkatan signifikan.
Dengan kondisi elektabilitas saat ini, menurut hasil survei LSI, potensi Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran menjadi besar. Namun, jika tren kenaikan elektabilitas Pramono-Rano terus berlanjut atau jika Ridwan Kamil-Suswono bisa kembali meraih dukungan seperti awal September, maka peluang Pilkada Jakarta satu putaran tetap terbuka.
Hasil Survei Poltracking
Persentase Hasil
Berbeda dengan hasil LSI, Poltracking mencatat pasangan RIDO unggul signifikan dengan elektabilitas 51,6 persen. Angka ini cukup untuk memenuhi syarat kemenangan 50 persen plus satu suara di putaran pertama Pilkada Jakarta.
Kemudian di posisi kedua, pasangan Pram-Rano memperoleh 36,4 persen, sementara pasangan Dharma-Kun hanya meraih 3,9 persen suara.
Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yudha, dalam rilis yang digelar daring pada Kamis (24/10), menyatakan bahwa Pilkada Jakarta berpotensi berlangsung dalam satu putaran.
"Dari sisi elektabilitas, ada potensi pilkada akan berlangsung dalam satu putaran. Meskipun angkanya masih relatif pas di 51,6 persen," ujarnya.
Metode Sampling
Survei Poltracking Indonesia dilakukan pada 10-16 Oktober 2024 dengan menggunakan metodemultistage random samplingdan wawancara tatap muka. Poltracking pun mengambil sampel lebih besar daripada LSI, yakni 2.000 responden, dengan margin of error 2,2 persen.
Dukungan Mayoritas Pemilih Anies ke RK-Suswono
Hasil survei Poltracking justru menunjukkan bahwa mayoritas pendukung Anies Baswedan pada Pilpres 2024 mengalihkan dukungannya ke pasangan RK-Suswono.
Dari 71,4 persen pemilih yang menyatakan puas dengan kinerja Anies saat menjabat sebagai gubernur DKI, 51,1 persen mendukung RK-Suswono, sementara 38,5 persen memilih Pramono-Rano.
"Jadi yang puas pada Anies, 71,4 persen itu ternyata lebih banyak memilih RK-Suswono 51,1 persen. Baru disusul Pramono-Rano 38,5 persen," tutur Hanta Yudha.
Poltracking juga menemukan bahwa dari total 32 persen responden yang mendukung Anies di Pilpres 2024, sebanyak 38 persen mendukung RK-Suswono, 37,8 persen memilih Pramono-Rano, dan 5,7 persen memilih Dharma-Kun.
Tren Elektabilitas
Dalam analisis tren elektabilitas yang dipaparkan, data Poltracking menunjukkan bahwa pasangan RK-Suswono menunjukkan kenaikan sebesar 4,1 persen, sementara elektabilitas Dharma-Kun mengalami penurunan 1,2 persen. Di sisi lain, pasangan Pram-Rano juga mengalami kenaikan 4,9 persen dalam survei terbaru.
(arn/gil)