Berkenalan dengan 6 Pemilik Maskapai yang Beroperasi di Indonesia

1 month ago 13

Jakarta, CNN Indonesia --

Layanan maskapai penerbangan di Indonesia begitu beragam. Masyarakat tak perlu ragu untuk memilih mana yang sesuai dengan minat dan standar kenyamanan masing-masing.

Terdapat kurang lebih 14 maskapai penerbangan di Indonesia, melansir dari CNBC Indonesia.

Dari jumlah tersebut, pernahkah Anda bertanya-tanya, siapa sebenarnya orang-orang yang ada di balik kesuksesan maskapai-maskapai penerbangan di Indonesia?

Yuk, berkenalan dengan 6 pemilik maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia.

1. Rusdi dan Kusnan Kirana

Rusdi dan Kusnan Kirana merupakan dua bersaudara yang sukses mendirikan maskapai penerbangan Lion Air. Baru-baru ini, Rusdi Kirana resmi dilantik sebagai Wakil Ketua MPR IV dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, Rusdi memiliki keinginan mendirikan maskapai penerbangan murah yang bisa dinikmati semua kalangan. Hal tersebut berlandaskan kenyataan bahwa sebelum tahun 2000, tidak semua orang dapat bepergian melalui jalur udara.

Keinginannya muncul ketika ia masih berkuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila dan saat itu menjalani bisnis sampingan sebagai calo tiket di Bandara Soekarno-Hatta.

Dari sanalah ia mulai paham seluk beluk industri aviasi dan mengumpulkan modal untuk memulai bisnisnya sendiri. Akhirnya pada tahun 1990-an, Rusdi dan Kusnan mendirikan agen perjalanan bernama "Lion Tour". Penamaan "Lion" sendiri diambil dari zodiak keduanya, Leo.

Bisnis tersebut mereka jalani selama 13 tahun dan semakin berkembang pada tahun 1999. Seiring diperbolehkannya pendirian maskapai swasta baru di Indonesia, mereka mendirikan Lion Air pada tahun tersebut.

Armada awal yang mereka miliki hanya dua buah pesawat sewaan dengan izin maskapai yang keluar pada 1999. Penerbangan perdana baru bisa dimulai pada 30 Juni 2000.

Kini, Lion Air Group merupakan salah satu perusahaan besar yang tak hanya terkenal di Indonesia, melainkan juga di Asia. Lion Air Group membawahi Lion Air, Batik Air, Malindo Air, Thai Lion Air, dan Super Air Jet.

2. Chandra Lie dan Hendry Lie

Passengers of a Sriwijaya Air flight disembark from the airplane at the Fatmawati airport in Bengkulu on June 1, 2018. - Sriwijaya Air is an Indonesian carrier and offers flights to various Indonesian destinations and a few international destinations. (Photo by Adek BERRY / AFP)Lie bersaudara merupakan pendiri sekaligus pemilik Sriwijaya Air. (AFP/ADEK BERRY)

Lie bersaudara merupakan pendiri Sriwijaya Air yang berdiri pada 28 April 2003. Mereka memulai bisnis industri aviasi ini dari nol. Chandra Lie sendiri merupakan pengusaha asli Indonesia kelahiran Pangkal Pinang.

Tak hanya berdua, mereka pun turut serta menggandeng Johannes Bundjamin dan Andy Halim menjalankan bisnis mereka. Maskapai penerbangan Sriwijaya Air mendapat izin terbang pertama pada 28 Oktober 2003.

Dalam situs resmi mereka, manajemen Sriwijaya menulis bahwa Sriwijaya Air memulai bisnis dengan satu armada Boeing 737-200. Beberapa ahli turut membantu dalam mengawali bisnis Sriwijaya, di antaranya Supardi, Kapten Kusnadi, Kapten Adil W, Kapten Harwick L, Gabriella, Suwarsono, dan Joko Widodo.

Setelah Sriwijaya Air sukses mengudara selama 10 tahun, Chandra Lie mengembangkan bisnis maskapai penerbangan baru, yakni NAM Air. Maskapai tersebut memiliki wilayah terbang yang lebih kecil sebagai pengumpan (feeder).

Manajemen Sriwijaya dalam situs resmi mereka mengumumkan bahwa saat ini maskapai mereka telah memiliki 48 pesawat Boeing dan melayani 53 rute, termasuk rute regional dan rute internasional.

3. China Aircraft Leasing Group Holdings Limited

Beroperasi sejak tahun 2005, TransNusa adalah salah satu maskapai penerbangan ternama di Indonesia yang hingga saat ini terus melebarkan sayap dengan menyediakan layanan penerbangan untuk domestik maupun internasional di ASEAN.

Berfokus dalam bidang medium service, TransNusa dimiliki oleh PT TransNusa Aviation Mandiri, yang termasuk anak perusahaan Link Asia.

Maskapai ini beroperasi dengan pesawat tipe ATR yang bermarkas di Bandara Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Pada Februari 2023 lalu, TransNusa membeli pesawat buatan perusahaan China, Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd (COMAC). Hal tersebut merupakan strategi maskapai dalam upaya pemulihan industri pascapandemi Covid-19.

Anak perusahaan China Everbright, China Aircraft Leasing Group Holdings Limited (CALC), kini memiliki 49 persen kepemilikan saham dan ikut ambil bagian dalam manajemen perusahaan.

Simak pemilik maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia lainnya di halaman berikutnya..


Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi