CNN Indonesia
Rabu, 20 Nov 2024 12:53 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Calon Dewan Pengawas (Cadewas) KPK, Mirwazi menyoroti praktik kolusi dan nepotisme yang dilakukan para pegawai komisi antirasuah untuk keuntungan dan memperkaya diri pribadi.
Menurut Mirwazi, kondisi itu selama ini terjadi karena penempatan pegawai yang terlalu lama. Pernyataan itu disampaikan Mirwazi dalam lanjutan fit and proper test di Komisi III DPR, Rabu (20/11).
"Penempatan pegawai KPK itu terlalu lama, terlalu lama di suatu tempat, sehingga mereka melakukan kolusi nepotisme di dalamnya untuk membuat suatu geng yang bisa memeras tahanan tersebut untuk bisa mendapatkan keuntungan bagi mereka," kata Mirwazi dalam paparannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mirwazi, masalah tersebut akan menjadi prioritasnya jika terpilih menjadi pimpinan Dewas KPK untuk periode 2024-2029.
Dia mengaku akan membuat peraturan bersama dengan pimpinan KPK agar pegawai tidak tidak ditempatkan terlalu lama di satu tempat atau bagian tertentu.
"Jadi apabila kami terpilih nanti sebagai Dewan Pengawas KPK, kami akan mengatur regulasi tentang penempatan personel KPK sehingga personel KPK itu tidak jenuh di suatu tempat dan melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum yang tidak diperlukan," katanya.
Mirwazi merupakan satu dari 10 nama calon pimpinan Dewas yang menjalani fit and proper test di DPR. Dia berlatar belakang seorang polisi dan sebelumnya dikenal sebagai Kepala Bidang Pemberantasan Narkoba di Badan Narkotika Nasional (BNN) Aceh.
Mirwazi memiliki catatan panjang dalam memberantas kasus-kasus narkotika. Salah satu kasus yang pernah diusutnya adalah dugaan pencucian uang hasil penjualan narkoba dan temuan ladang ganja seluas 1,5 hektar di wilayah Aceh.
DPR akan memilih dan menetapkan 10 nama, masing-masing dari Dewas dan Pimpinan KPK untuk periode selanjutnya hingga 2029 pada Kamis (21/11).
(thr/isn)
Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.