Debat Sumsel, Herman Deru-Santana Saling Serang Soal Pemukiman Kumuh

1 month ago 22

DEBAT PILKADA SUMSEL 2024

tim | CNN Indonesia

Kamis, 21 Nov 2024 22:35 WIB

Calon Gubernur Sumatra Selatan nomor urut 1 Herman Deru saling sanggah dengan Cagub nomor urut 2, Eddy Santana soal pemukiman kumuh. Calon Gubernur Sumatra Selatan nomor urut 1 Herman Deru saling sanggah dengan Cagub nomor urut 2, Eddy Santana soal pemukiman kumuh. (Foto: CNN Indonesia TV)

Jakarta, CNN Indonesia --

Calon Gubernur Sumatra Selatan nomor urut 1 Herman Deru saling sanggah dengan Cagub nomor urut 2, Eddy Santana soal pemukiman kumuh.

Saling sanggah itu terjadi dalam debat ketiga Pilgub Sumatra Selatan 2024 pada Kamis (21/11) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Herman Deru yang merupakan calon petahana itu mulanya menjelaskan langkah-langkahnya mengatasi persoalan itu jika terpilih di Pilgub 2024.
Ia menjelaskan akan memetakan dulu penyebab kawasan kumuh itu. Jika dirasa karena tak higienis, maka mengatasi dengan sanitasinya.

Namun, jika kumuh karena terlalu padat penduduk, maka ia akan mengambil tindakan lewat relokasi ke tempat tinggal yang lebih layak.
"Kita butuh penetapan dulu wilayahnya. Wilayah kumuh itu yang punya kewenangan menetapkan di kabupaten atau kota adalah bupati. Baru nanti diintegrasikan dengan kewenangan provinsi," kata Herman.

Merespons itu, Eddy Santana merasa jawaban Herman tidak konkret. Ia pun meminta Herman untuk menjabarkan langkahnya lebih mendalam.
Ia juga menyinggung masih tingginya angka pemukiman kumuh yang ada di Kota Palembang.

"Contohnya saja di Palembang yang masih banyak, jangan mencontohkan yang lalu itu. Kalau contoh saya juga wali kota ada 200 rumah saya bangun di pinggiran Sungai Musi untuk menghilangkan kekumuhan," kata Eddy.

Merespons omongan Eddy, Herman pun menyentil balik dengan mengatakan angka pemukiman kumuh di Palembang itu sebagai masalah yang tak mampu Eddy selesaikan selama ia menjabat sebagai Wali Kota Palembang periode 2003-2013 lalu.

"Pak Eddy menyampaikan bahwa ada sisa di Palembang, itu mungkin sisa-sisa Pak Eddy dulu jadi yang belum terselesaikan, yang masih ada kekumuhan," ucap Herman.

(mnf/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi