Surabaya, CNN Indonesia --
Calon tunggal Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengeklaim akan memerhatikan ekosistem pesisir Surabaya dan kesejahteraan nelayan terkait rencana pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Surabaya Waterfront Land (SWL). Proyek strategis nasional itu bakal mereklamasi pesisir timur Surabaya secara besar-besaran.
Hal itu disampaikan Eri saat melakoni debat publik perdana Pilwalkot Surabaya, bersama wakilnya Armuji, di Dyandra Convention Center, Rabu (16/10).
Debat perdana itu hanya diikuti paslon Eri-Armuji, karena tak ada paslon peserta lain di Pilkada Surabaya 2024. Nantinya, pemilih harus memilih Eri-Armuji atau kotak kosong di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab hanya diikuti paslon tunggal, pada debat kali ini, aturan sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Fokusnya lebih pada penyampaian visi, misi dan program kerja, serta kemampuan calon dalam menjawab pertanyaan dari panelis.
Awalnya Eri mendapatkan pertanyaan dari panelis yang dibacakan pemandu acara, perihal Peraturan Daerah Nomor 12 tahun 2013 tentang tentang tata ruang wilayah 2014-2034 termasuk pengembangan wilayah pesisir.
"Pengembangan wilayah pesisir Surabaya dihadapkan pada beberapa tantangan seperti kesenjangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat nelayan, sanitasi lingkungan yang perlu penataan yang baik serta ancaman kerusakan lingkungan, selain itu adanya rencana Surabaya Waterfron Land sebagai proyek strategis nasional juga memelurkan desain kebijakan pembangunan yang integratif, berkelanjutan serta, berwawasan lingkungan," kata pemandu acara saat memberikan pertanyaan.
Eri pun menjawab, ia menyebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, pengelolaan dan perizinan aktivitas wilayah pesisir bukanlah kewenangan pemerintah kota Surabaya.
"Sejak Undang-Undang No 23 Tahun 2014, perizinan pesisir sampai dengan 12 mil, itu bukan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Surabaya," kata Eri.
Namun Eri berjanji, jika ia terpilih nanti, maka dia akan mempertahankan ruang terbuka hijau yang ada di Kota Surabaya. Termasuk hutan mangrove yang ada di pesisir timur.
"Hutan mangrove kita akan pertahankan karena mangrove itulah yang mempertahankan dari abrasi, banjir. Kita mempertahankan biotanya, flora dan faunanya, karena seperti apa, mangrove kita jadikan sebagai tempat wisata untuk menjaganya," ucapnya.
Wali Kota petahana itu berkomitmen untuk menjaga ruang terbuka hijau (RTH) Surabaya, yang saat ini persentasenya berada di angka 20-21 persen dari total luas kota.
Selain itu saat membicarakan pesisir, Eri juga berjanji akan memerhatikan kesejahteraan nelayan. Hal itu sebelumnya sudah dilakukan, kata dia, mulai dari memberikan bantuan perahu, menyediakan bahan bakar solar bersubdi, dan memaksimalkan Sentra Ikan Bulak
"Karena jangan sampai ketika ada pembangunan maka tidak bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya. Ketika kita bicara pesisir maka nelayanan, istri nelayan, menjadi tujuan hidup kita membahagiakan mereka sebagai Pemkot Surabaya," ucap politikus PDIP itu.
"Intinya pembangunan apapun di Surabaya, yang mengenai Masyarakat Surabaya, harus bermanfaat bagi Rakyat Surabaya," tambah Eri.
Proyek Surabaya Waterfront Land (SWL) adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang direncanakan dibangun di pesisir timur Kota Surabaya. Proyek ini bertujuan membangun kawasan urban modern dengan konsep waterfront city, mirip dengan Pantai Indah Kapuk di Jakarta atau kawasan pesisir di Singapura.
Proyek tersebut mencakup reklamasi lahan seluas 1.084 hektare dan direncanakan akan dibagi menjadi empat blok pulau, masing-masing dengan fungsi yang berbeda, termasuk area perumahan, pariwisata, bisnis, perikanan, dan hiburan. Proyek ini diperkirakan akan melinatkan investasi sebesar Rp72 triliun.
Namun, proyek ini juga menuai kontroversi. Beberapa kelompok masyarakat, terutama para nelayan, menolak proyek ini karena khawatir akan dampak negatifnya terhadap ekosistem pesisir dan mata pencaharian mereka. Mereka menganggap bahwa proyek ini lebih menguntungkan pihak swasta daripada masyarakat lokal.
Janji Pasang AC di Seluruh Balai RW Se-Surabaya
Dalam debat perdana itu, Calon Wakil Wali Kota Surabaya Armuji berjanji akan memasang pendingi ruangan (air conditioner/AC) di seluruh Balai Rukun Warga (RW) yang ada di Kota Surabaya, bila dirinya dan Eri Cahyadi terpilih di Pilwalkot Surabaya 2024.
Hal itu diungkapkan Armuji, saat menjawab pertanyaan panelis yang dibacakan moderator dalam debat perdana Pilwalkot Surabaya semalam.
"Gen Z era kini tidak mau susah mencari pekerjaan, tidak suka kerja berat tapi ingin hasil atau gaji yang tinggi. Sementara kurang memiliki skill dan kompetensi. Pertanyaannya, apa kebijakan strategis dan langkah reformasi layanan pendidikan dan kesejahteraan di Kota Surabaya?," kata moderator.
Armuji pun menjawab, jika terpilih kembaki, ia dan Eri akan memprioritaskan pendidikan anak yang berkualitas dan bermutu.
"Pendidikan dengan akses yang mudah dan dengan kualitas yang bermutu adalah cita-cita, daripada kita semua," kata Armuji, menjawab pertanyaan panelis.
Politikus senior PDIP di Surabaya ini mengungkapkan, selama menjabat di periode pertama, pemerintahannya telah membebaskan biaya sekolah siswa SD serta SMP. Selain itu, ada bantuan seragam, sepatu hingga buku gratis untuk warga miskin.
"Bagi warga Kota Surabaya anak-anaknya jangan sampai putus sekolah, ini jadi prioritas kita, kita berikan beasiswa, namanya beasiswa Pemuda Tangguh," ujarnya.
Kemudian, lanjut dia, jika terpilih kembali, maka pemerintahannya akan memasang AC hingga internet gratis di seluruh Balai RW di Surabaya.
"Kita beri internet gratis di Balai RW, tempat untuk berkumpul. Bahkan nanti di tahun berikutnya, semua Balai RW kita akan beri AC, supaya apa? Supaya mereka belajar dengan baik, ngaji dengan enak," ucapnya.
Selanjutnya, Armuji menyebut, ada juga bantuan untuk mahasiswa yang kesulitan membayar biaya kuliah. Tujuanya, agar penerima bantuan bisa menyelesaikan studinya hingga tuntas.
"Sing enggak duwe (yang tidak punya) biaya begitu masuk semester kedua mereka akan kita berikan beasiswa, transportasi Rp500 ribu dan biaya administrasi lainya, setiap semesternya kita beri," tutupnya.
(frd/kid)