Hati-hati Burnout, Tak Salah untuk Menolak Pekerjaan

1 month ago 28

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia kali ini menyoroti kesejahteraan mental di lingkungan kerja. Wajar saja, pekerja memang rentan mengalami masalah mental.

Burnout merupakan salah satu masalah mental yang menghantui pekerja.

Sering kali, masalah mental ini tak disadari secara langsung oleh pekerja. Beberapa juga menganggapnya sepele dan membiarkannya begitu saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Psikolog Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya Jane Cindy Linardi mengatakan, masalah mental apa pun, termasuk burnout, harus ditangani. Pasalnya, jika dibiarkan, kondisinya bisa memburuk dan malah membuat kinerja pekerja tidak optimal.

"Ketika seseorang mengalami burnout, dampaknya dapat sangat buruk, mulai dari hasil pekerjaan yang tidak optimal hingga ketidakmampuan menyelesaikan tugas sesuai tenggat waktu," kata Jane dalam wawancara khusus bersama media yang diselenggarakan RSPI, Jakarta, Kamis (10/10).


Tanda-tanda burnout

Jane menjelaskan, burnout adalah kondisi kelelahan fisik, mental, dan emosional yang sering kali disebabkan oleh tekanan pekerjaan yang berlebihan dan terus menerus. Masalah ini tidak jarang dialami oleh pekerja di berbagai bidang.

Memahami tanda-tanda burnout dan mengatasinya sejak dini dapat membuat perbedaan besar dalam kualitas hidup seseorang. Tapi sayangnya, masalah ini kerap tidak disadari.

Karena sering tidak disadari, sebaiknya kenali tanda-tanda burnout berikut ini.

1. Rasa lelah berlebih

Salah satu tanda utama burnout adalah tubuh yang cepat merasa lelah. Padahal, Anda merasa sudah tidur dengan durasi yang cukup. Kelelahan ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga mental dan emosional.

2. Perubahan pola tidur dan makan

Young woman lying in bedIlustrasi. Perubahan pola tidur, salah satu tanda burnout. (Istockphoto/bymuratdeniz)

Burnout dapat membuat seseorang mengalami perubahan pola tidur dan pola makan. Sebagian orang mungkin kesulitan tidur atau mengalami tidur yang tidak nyenyak. Sementara lainnya mungkin kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan sebagai bentuk pelarian.

3. Penurunan motivasi kerja

Seseorang yang mengalami burnout sering kali merasakan penurunan motivasi kerja. Tugas-tugas yang dulu terasa menantang dan menyenangkan kini menjadi membosankan atau bahkan menakutkan.

4. Menarik diri

Salah satu tanda lainnya adalah mulai menarik diri dari lingkungan sosial. Anda mungkin merasa sulit untuk berinteraksi dengan rekan kerja, teman, atau bahkan keluarga. Mereka cenderung mengisolasi diri sebagai bentuk perlindungan dari stres tambahan.

Cara mengatasi burnout

Lantas, bagaimana cara menangani burnout?

Menurut Jane, mengatasi burnout memerlukan pendekatan holistik yang mencakup aspek fisik, mental, dan emosional.

Menurut Jane, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yakni sebagai berikut.

1. Beristirahat yang cukup

Memastikan tubuh dan pikiran mendapatkan istirahat yang cukup adalah langkah pertama yang penting. Tidur yang berkualitas dan cukup durasinya sangat vital.

"Ingat lah, bekerja terus menerus bukan sesuatu yang bagus. Anda perlu beristirahat dari segala hiruk pikuk pekerjaan," kata Jan.

2. Beraktivitas fisik dan olahraga

Melibatkan diri dalam kegiatan fisik secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Olahraga melepaskan endorfin, yang bisa membantu meningkatkan perasaan positif.

3. Batasan kerja yang jelas

Menetapkan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu istirahat sangat penting. Jangan ragu untuk mengatakan tidak pada pekerjaan tambahan jika itu akan membahayakan kesehatan mental Anda.

"Jika dirasa pekerjaan sudah melebihi batas, sebaiknya sampaikan secara jujur dan minta agar beban kerja dibagi dengan rekan tim lain," kata dia.

4. Cerita dengan teman

Ilustrasi Teman WanitaIlustrasi. Cerita dengan teman, salah satu cara mengatasi burnout. (AdinaVoicu/Pixabay)

Memiliki dukungan dari teman, keluarga, atau rekan kerja dapat sangat membantu. Menceritakan apa yang Anda rasakan kepada orang-orang yang dipercaya bisa meringankan beban yang dirasakan.

5. Mencari bantuan profesional

Jika burnout sudah parah, mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor adalah langkah yang bijaksana. Mereka bisa membantu memberikan strategi khusus untuk mengatasi stres dan burnout.

(tst/asr)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi