Komisi III DPR Usul Wartawan Tak Lagi Wawancara Doorstop di KPK

1 month ago 19

CNN Indonesia

Rabu, 20 Nov 2024 18:28 WIB

Ketua Komisi III DPR Habiburokhman menilai pimpinan dan Dewas KPK cukup memberikan keterangan lewat rilis resmi. Foto ilustrasi. Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mengusulkan agar wartawan tak lagi melakukan wawancara cegat atau doorstop pimpinan dan Dewas KPK. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mengusulkan agar wartawan tak lagi melakukan wawancara cegat atau doorstop kepada pimpinan dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

Menurut Habiburokhman, pimpinan dan Dewas KPK cukup memberikan pernyataan lewat konferensi pers.

"Kalau perlu menurut saya ya, level pimpinan dan dewasa itu konferensi persnya harus hanya konferensi pers resmi. Jangan ada doorstop, Pak," kata Habib dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Dewas KPK Benny Mamoto di Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (20/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berpendapat KPK sebagai lembaga yang masuk rumpun eksekutif dituntut lebih banyak eksekusi atau menunjukkan kerja nyata. Maka, tak perlu banyak bicara seperti lembaga legislatif.

Politisi Partai Gerindra itu berkaca pada pengalaman pimpinan dan Dewas KPK periode lalu yang kerap berseteru di ranah publik. Padahal, kata dia, dua lembaga itu mestinya fokus dengan kerja masing-masing.

Habib menilai kondisi itu disebabkan doorstop media, sehingga memunculkan beragam tafsir di ruang publik.

"Kadang-kadang seolah-olah seperti ada doorstop dan lain sebagainya ya kan. Lalu bicara ditafsirkan orang bermacam-macam," tuturnya.

Selain itu, kata dia, KPK adalah lembaga yang bekerja di ranah hukum. Habib ingin KPK seperti pengadilan yang berbicara lewat putusan.

"Kalau zaman dulu enggak ada (doorstop) setahu saya. Makanya di zaman dulu lebih tetap dalam konteks komunikasi. Sekarang hadir di seminar, tiba-tiba di doorstop bicara soal perkara. Ya kan? Apakah capim, apakah Dewas ya? Apakah pimpinan, apakah Dewas? Yang mempunyai efek ya kadang-kadang damage yang luar biasa," ujar dia.

Merespons itu, Benny mengaku sepakat. Dia ingin wawancara hanya dilakukan lewat juru bicara. Di luar itu, pernyataan bisa disampaikan lewat rilis resmi.

"Dan itu sangat merugikan institusi, oleh sebab itu menurut kami memang lebih tepat biarlah juru bicara yang menyampaikan rilisnya. Kemudian hal-hal teknis bila diperlukan, dihadirkan," katanya.

(thr/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi