KPU: Pilkada Jawa Timur Dipantau 36 Peneliti Negara Asing

1 month ago 22

CNN Indonesia

Senin, 25 Nov 2024 14:49 WIB

Sejumlah delegasi negara asing itu ingin mempelajari bagaimana cara KPU Jatim mengakomodasi DPT yang mencapai 31 juta orang, dan menyelesaikan pemilihan sehari. Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah (tengah) menanggapi pernyataan cagub nomor urut 3 Tri Rismaharini (kiri) disaksikan cagub nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa (kanan) saat debat kedua Pilkada Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/11/2024). (Dok. Istimewa)

Surabaya, CNN Indonesia --

Sebanyak 36 negara dari Eropa, Asia, hingga Amerika bakal memantau dan meneliti berlangsungnya proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 di Provinsi Jawa Timur.

Kegiatan penelitian itu, bernama Election Visit Program (EVP). KPU RI menunjuk KPU Jatim sebagai tuan rumahnya, dengan rangkaian acara yang dimulai hari ini Senin (25/11) hari ini.

Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim Nur Salam mengatakan Jatim dipilih karena ada berbagai fenomena menarik dan tantangan yang kompleks dalam pelaksanaan pilkadanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini menjadi program KPU RI, kami sebagai tuan rumah ya. Kenapa Jawa Timur ini dipilih, bahwa tantangan dan kompleksitas penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada itu lengkap di Jawa Timur," kata Nur Salam.

Fenomena dan tantangan itu contohnya kontestasi Pilgub yang melibatkan tiga calon perempuan. Kemudian pasangan calon tunggal yang menghadapi kotak kosong di Pilwalkot Surabaya. Serta kompleksitas budaya dan kondisi geografis di Jatim.

"Yang menarik paslon pilgub tiga-tiganya perempuan, cukup istimewa yang itu jarang terjadi di luar negeri. Selain itu paslon tunggal, realitas politik baru ya di Indonesia," katanya.

Salam menyebut sejumlah delegasi negara asing itu juga ingin mempelajari bagaimana cara KPU Jatim mengakomodasi daftar pemilih tetap (DPT) yang mencapai 31 juta orang, dan menyelesaikan waktu pemilihan dalam waktu satu hari.

Sejumlah alasan itu yang membuat para delegasi negara asing yang terdiri dari penyelenggara pemilu, peneliti dan pengamat, LSM, hingga akademisi berbagai negara tertarik mempelajari proses demokrasi di Indonesia, terutama Jatim.

Ia berharap program ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang penyelenggaraan Pilkada, serta meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.

"Kita di KPU melakukan pendampingan. Nah, KPU provinsi ini melakukan koordinasi dengan KPU kabupaten/kota. Selain itu, kami memastikan bahwa komisioner KPU Jatim tidak abai dengan kondisi penyelenggara Pemilu di lapangan," ucap Nur Salam.

(frd/kid)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika ingin menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi