Media Asing Soroti Penemuan Tubuh Turis AS dalam Perut Hiu di Maluku

1 month ago 16

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah media asing ramai memberitakan turis wanita asal Amerika Serikat (AS), yang sempat dinyatakan hilang namun kemudian potongan tubuhnya ditemukan dalam perut hiu.

Warga AS bernama Carol Colleen Monfore (68) dinyatakan hilang saat diving di perairan Pulau Reong, Maluku Barat Daya, Kamis (26/9) waktu setempat. Saat itu, Monfore menyambangi lokasi bersama enam rekannya dan juga tour guide yang memandu aktivitas diving tersebut.

Nahas bagi Monfore, dia kemudian dinyatakan hilang. Namun potongan tubuhnya kemudian ditemukan di perut hiu oleh seorang nelayan lokal.

Sejumlah media asing pun ramai memberitakan peristiwa tersebut. Daily Mail memberitakan insiden tersebut, yang langsung menyebutkan bahwa wanita berusia 68 tahun tersebut dimakan hiu di perairan Indonesia saat menyelam.

Sementara The Sun melaporkan kengerian yang dirasakan nelayan saat memotong perut hiu dan menemukan potongan tubuh wanita tersebut di dalamnya.

"Fisherman describes horror moment they cut open shark to find body of US tourist, 68, who had been eaten on diving hols," tulis judul berita di The Sun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Monfore bersama suaminya mengunjungi Maluku untuk menikmati liburan impiannya. Namun, dia kemudian dinyatakan hilang saat menyelam di Pulau Reong, yang berada di antara utara Timur Leste dan lepas pantai Kabupaten Maluku Barat Daya.

Namun demikian, tak diketahui pasti penyebab kematian Monfore. Hanya saja, tubuhnya kemudian ditemukan di dalam perut hiu.

Sejumlah media asing menyoroti berbagai dugaan soal penyebab kematian Monfore. New York Post dan The Independent, misalnya, yang memberitakan keraguan kerabat yang meyakini kematian Monfore tidak disebabkan oleh serangan hiu.

Nurse Sharks Swimming below water surface in maldivesIlustrasi. Sejumlah kerabat meyakini Carol Colleen Monfore tidak meninggal dunia karena serangan hiu. (iStockphoto/MelanieMaya)

Kim Sass, seorang teman dekat Monfore, mengatakan bahwa bukti yang dikumpulkan penyidik tak menunjukkan adanya insiden serangan hiu.

Proses metabolisme hiu berjalan dengan cepat. Asam kuat dalam pencernaan hiu membantu memecah makanan menjadi partikel yang lebih kecil.

Namun, tubuh dan sidik jari Monfore masih dapat diidentifikasi. "Ini tidak mungkin terjadi jika hiu telah menyerangnya beberapa minggu lalu," ujar Sass.

Ia dan beberapa kerabat lainnya meyakini Monfore meninggal karena 'masalah medis' dan adanya arus kuat di dalam laut. Kendati demikian, tak disebutkan dengan pasti masalah medis apa yang dialami Monfore sebelum meninggal dunia.

"Saya sudah melakukan seribu kali penyelaman dengan Monfore. Dia penyelam yang hebat. Saya tidak percaya bahwa lingkungan ataupun hiu yang mengakhiri hidupnya," ujar Sass.

Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah menyebut potongan tubuh Monfore ditemukan oleh seorang nelayan di Distrik Liquoica, Timor Leste pada Minggu (6/10). Nelayan tersebut awalnya melaut di dekat perairan Pulau Reong tempat Monfore dilaporkan hilang.

"Karena Pulau Reong, Maluku Barat Daya dengan Timor Leste kan dekat. Terus nelayan sering mencari hiu dekat wilayah Indonesia dan mendapat hiu, tetapi mereka tak menyangka dalam perut hiu ada potongan tubuh manusia," ujar Arafah, Rabu (9/10), dikutip dari Detik.

Arafah membeberkan, nelayan tersebut lalu membelah hiu yang ditangkap. Mereka melihat ada potongan tubuh korban serta perlengkapan renang.

"Jadi saat membelah perut hiu mendapati potongan tubuh berupa kaki dan perlengkapan renang (white shot) dalam perut hiu. Informasi ini lalu viral, namun setelah dikonfirmasi konsulat Amerika Serikat membenarkan bahwa itu potongan tubuh Monfore," ucapnya.

(tst/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi